Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

1 Maret 2023 | 09.19 WIB

Pilot Susi Air Phillip Mehrtens ditangkap setelah dia mendaratkan pesawat komersial kecilnya di wilayah pegunungan terpencil Nduga, Papua, 7 Februari 2023. Penerbangan tersebut membawa lima penumpang dan akan menjemput 15 pekerja bangunan yang sedang membangun klinik di Paro. TPNPB-OPM
Perbesar
Pilot Susi Air Phillip Mehrtens ditangkap setelah dia mendaratkan pesawat komersial kecilnya di wilayah pegunungan terpencil Nduga, Papua, 7 Februari 2023. Penerbangan tersebut membawa lima penumpang dan akan menjemput 15 pekerja bangunan yang sedang membangun klinik di Paro. TPNPB-OPM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan milik mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar konferensi pers pada hari ini. Jumpa pers tersebut utamanya akan berisi pengkinian informasi terbaru soal pilotnya yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hal ini diumumkan oleh Susi Air melalui undangan resmi kepada media. Adapun konferensi pers soal perkembangan upaya pencarian pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens, akan digelar pada hari ini, Rabu, 1 Maret 2023 pukul 10.00 WIB di SA Residence, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu disandera TPNPB-OPM atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah pimpinan Egianus Kogoya sejak Selasa, 7 Februari 2023 lalu.

Penyanderaan bermula dari disabotasenya pesawat Susi Air pada 7 Februari 2022 lalu. Dilansir dari Antara, pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dilaporkan hilang kontak. 

Pesawat tersebut harusnya kembali ke Timika pukul 07.40 WIT. Dua jam berselang, Susi Air memunculkan pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) dengan posisi aktif pukul 09.12 WIB.

Perusahaan langsung menanggapi sinyal darurat tersebut dengan pengiriman pesawat lain untuk memeriksa posisi.

Namun pesawat ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro. Pesawat PK-BVY rute penerbangan perintis Timika – Paro dirusak oleh kelompok separatis TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya. Sementara perusakan dilakukan setelah landing di Lapangan Terbang Apro pukul 06.17 WIT.

Sedangkan juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, dalam pernyataan tertulisnya mengaku bertanggung jawab atas sabotase pesawat Susi Air.

Selanjutnya: Pihaknya juga mengaku telah menyandera...

Pihaknya juga mengaku telah menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. Sebby mengatakan mengatakan tidak akan melepaskan sang pilot sampai Selandia Baru dan negara-negara lain bertanggung jawab.

Ia menyebut Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Eropa, harus bertanggung jawab karena telah mengirim senjata dan melatih TNI-Polri melawan warga Papua. 

Dengan begitu, kata dia, pilot akan menjadi jaminan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Eropa, Amerika dan Australia untuk bicara karena mereka yang mengirim peralatan perang kepada Indonesia, melatih mereka untuk bunuh kami selama 60 tahun. 

“Oleh karena itu satu pilot disandera,” kata Sambom dalam pesan suara, Selasa, 7 Februari 2023.

Pencarian terus dilakukan TNI dan Polri. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyebut pihaknya bersama Polri mengerahkan berbagai upaya untuk mencari pilot Susi, baik melalui pesawat udara, helikopter maupun melalui jalur darat.

“Dan juga upaya-upaya Pemda Kabupaten Nduga serta para tokoh masyarakat dengan pendekatan soft approach dialog dan membangun komunikasi,” ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman dalam keterangannya, Selasa, 14 Februari 2023.

AMELIA RAHIMA SARI | HENDRIK KHOIRUL MUHID | ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus