Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Zulhas Sebut Pemerintah Kembali Buka Opsi Impor Beras 500 Ribu Ton Tahun Ini

Pemerintah telah sepakat membuka kembali opsi impor sebanyak 500.000 ton untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah atau CBP.

16 Maret 2023 | 08.55 WIB

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas buka suara soal opsi impor beras tahun ini. Menurut dia, pemerintah telah sepakat membuka kembali opsi impor sebanyak 500.000 ton untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah atau CBP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Beras ini, kemarin dipimpin presiden, kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi (impor) 500.000 ton. Karena stok Bulog yang harusnya 1,2 juta, sekarang kalau enggak salah tinggal 300.000-an," kata Zulhas dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan pada Rabu, 15 Maret 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tujuannya, kata dia, agar ketersediaan dan harga beras di pasaran bisa terjaga. Namun, ia memastikan kegiatan impor beras ini tak akan berlangsung dalam waktu dekat. Pasalnya, kini Indonesia mengalami panen raya sehingga Bulog akan memaksimalkan penyerapan beras dari dalam negeri.  

Kendati demikian, dia menilai impor beras merupakan hal yang mendesak lantaran untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat. "Kalau enggak (impor) nanti enggak ada (pasokan) bagaimana?" ucapnya. 

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas sempat menyinggung soal kemungkinan impor beras tahun ini. Ia mengatakan banjir di beberapa wilayah sentra beras turut mempengaruhi proses penyerapan CBP di gudang Bulog yang ditargetkan 2,4 juta ton sepanjang 2023. 

"Bila dalam kondisi emergency dan memang membutuhkan, enggak apa-apa sih impor. Memang kenapa sih impor kan enggak apa-apa," ujar Buwas saat ditemui Tempo di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Rabu, 15 Maret 2023.

Selanjutnya: Mantan Kepala BNN itu menjelaskan...

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menjelaskan, ketika suatu wilayah sentra beras terendam banjir, maka Bulog akan menyerap dari wilayah lain yang mengalami surplus. Namun apabila jumlah hasil produksi tak juga memenuhi target, Buwas berujar impor beras tetap menjadi opsi. 

Menurutnya, beras adalah kebutuhan pokok yang sangat mendasar. Karena itu, kecukupan pasokan harus terjaga, sehingga kegiatan impor tidak bisa dihindari apabila stok dalam negeri memang tiris. "Tapi kan bukan berarti kita terus happy dengan impor. Tidak," ucap Buwas berulang-ulang. 

Buwas menekankan kondisi itu tak berarti membuat Indonesia ketergantungan dengan impor beras. Meski tak mengatakan adanya kemungkinan impor tahun ini, ia berujar kondisi cuaca ekstrem pasti mempengaruhi hasil produksi di Tanah Air, sehingga pemerintah bisa saja menugaskan Bulog untuk melakukan impor. 

"Saya hanya pelaksana. Begitu ditugaskan impor, ya kami mau enggak mau harus impor," tuturnya. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus