Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah mengunjungi Pasar Besar, Malang Jawa Timur untuk meninjau pasokan dan harga bahan-bahan pokok. Ia mengklaim sejumlah harga bahan pokok stabil dan masyarakat bisa berbelanja dengan tenang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Harga bapok (bahan pokok) di Pasar Besar Kota Malang terpantau stabil. Saya senang Wali Kota Malang bisa menjaga stabilitas harga bapok di Malang," ucapnya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 28 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun ia menyebutkan terjadi kenaikan harga beras premium sebesar 4,34 persen. Harga beras naik dari Rp11.500 per kilogram menjadi Rp12.000 per kilogram. Untuk mengatasi kenaikan harga beras, kata dia, pemerintah akan memasok beras medium Bulog dengan harga Rp9.450 per kilogram.
Sementara itu, ia mengatakan harga gula cenderung stabil yaitu Rp13.000 per kilogram. Kemudian minyak goreng kemasan seharga Rp19.000 per liter dan minyak goreng curah Rp14.000 per liter. Zulkifli pun memantau harga minyak goreng curah progrm MinyaKita masih tersedia dengan harga Rp14.000 per liter.
Kemudian harga tepung terigu tercatat Rp13.000 per kilogram. Harga daging sapi mencapai Rp125.000 per kilogram sedangkan daging ayam ras sebesar Rp30.000 sampai 32.000 per kilogram. Untuk harga telur ayam ras, kini berkisar Rp 26.000 per kilogram. Sementara harga bawang merah Rp32.000 per kilogram dan bawang putih Rp20.000 per kilogram.
Adapun komoditas bahan pokok yang harganya turun adalah cabai merah keriting menjadi Rp35.000 hingga Rp 40.000 per kilogram. Kemudian harga cabai merah besar turun menjadi Rp30.000 sampai 35.000 per kilogram. Terakhir harga cabai rawit merah Rp30.000 samlai 35.000 per kilogram.
Zulkifli menuturkan pemerintah telah mempersiapkan upaya mengendalikan inflasi pangan, antara lain melalui operasi pasar dan subsidi angkutan. Selain itu, Kementerian Perdagangan akan mengoptimalisasi program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan Udara.
Ia berujar program-program tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat, khususnya di daerah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP). Terutama dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
"Tol Laut, misalnya, telah digunakan untuk mendistribusikan MinyaKita sampai ke Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat," ujar Zulkifli.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini