Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Baik untuk Kesehatan, Ada Kepuasan Psikologis Orang yang Mendonorkan Darah

Donor darah pun bermanfaat untuk penyumbangnya, salah satunya hal psikologis terkait kepuasan membantu orang yang membutuhkan

15 Desember 2021 | 14.05 WIB

Buruh melakukan donor darah untuk memperingati Hari Buruh Internasional di Halaman Pemkot Cilegon, Banten, Rabu, 1 Mei 2019. Tidak melulu diperingati dengan aksi unjuk rasa, sejumlah kelompok buruh di berbagai daerah menggelar sejumlah kegiatan unik. ANTARA/Dziki Oktomauliyadi
Perbesar
Buruh melakukan donor darah untuk memperingati Hari Buruh Internasional di Halaman Pemkot Cilegon, Banten, Rabu, 1 Mei 2019. Tidak melulu diperingati dengan aksi unjuk rasa, sejumlah kelompok buruh di berbagai daerah menggelar sejumlah kegiatan unik. ANTARA/Dziki Oktomauliyadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Donor darah tak hanya bermanfaat untuk orang yang menerima transfusi. Donor darah pun bermanfaat untuk penyumbangnya, salah satunya hal psikologis terkait kepuasan membantu orang yang membutuhkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Mental Health Foundation menjelaskan, bahwa donor darah dapat mengurangi stres juga meningkatkan persepsi terhadap keadaan emosional yang berhubungan dengan kepuasan dan kebahagiaan hidup (emotional well-being). Hal itu baik untuk kesehatan tubuh, karena menyingkirkan perasaan negatif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Donor darah bermanfaat terhadap kesehatan, apalagi jika dilakukan secara rutin, jeda waktu minimal 3 bulan.

Direktur Pengobatan Transfusi Weill Cornell Medical Center, Robert DeSimone mengatakan, bahwa donor darah secara teratur bisa bermanfaat untuk tekanan darah dan mengurangi risiko serangan jantung. "Ini pasti membantu mengurangi faktor risiko kardiovaskular (penyakit jantung)," katanya sebagaimana dikutip dari Healthy Matters.

Pusat pelayanan donor darah One Blood menjelaskan, kegiatan transfusi juga membantu mengatur kadar zat besi dalam tubuh. Ketika tubuh terlalu banyak zat besi bisa merusak pembuluh darah. Sebab itulah orang yang menderita kekurangan zat besi tak disarankan untuk melakukan donor darah.

Menurut American Journal of Epidemiology, 88 persen penyumbang darah cenderung tidak mengalami serangan jantung. Kondisi itu pula mengurangi risiko pengentalan darah dan kerusakan pembuluh.

WILDA HASANAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus