Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jangan anggap sepele soal tidur. Tidur yang serampangan akan mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan. Orang yang tidak merasakan tidur berkualitas akan merasa cepat lelah, sulit berkonsentrasi, mudah marah, sampai berat badan naik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Praktisi kesehatan dokter Budiman mengatakan tidur sama pentingnya dengan menjaga pola makan dan olahraga. "Ada orang yang sudah makan makanan bergizi dan olahraga teratur, tapi tidurnya tidak berkualitas. Itu sama saa tidak menjaga kesehatan," kata Budiman dalam keterangan tertulis, Selasa 9 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang dewasa butuh tidur selama 7 sampai 8 jam. Menurut Budiman, pola makan, olahraga, dan kualitas tidur, semua itu harus seimbang. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, Budiman menyarankan agar memperhatikan aktivitas sebelum tidur dan suasana kamar tidur.
Jangan mengkonsumsi kopi beserta olahannya, tidak merokok dan minum minuman beralkohol, dua jam sebelum tidur. Jangan pula berolahraga yang mendekati jam tidur. "Sebab tubuh belum rileks sehingga akan sulit tidur," kata Budiman.
Ilustrasi wanita merapikan tempat tidur. shutterstock.com
Mengenai suasana kamar tidur, dia menyarankan atur cahaya menjadi redup atau gelap. Musababnya, otak akan terus bekerja jika terpapar cahaya. "Ketika suasana gelap, otak mengirim sinyal pada tubuh untuk beristirahat," katanya.
Direktur Utama Vablo, merek bantal kesehatan, Garry Marcho Mokodongan mengatakan salah satu persoalan yang mempengaruhi kualitas tidur dan kerap muncul saat bangun tidur adalah salah bantal. Kondisi nyeri pada leher ini bisa jadi dipicu posisi saat tidur yang keliru atau kualitas bantal yang kurang baik.
"Bantal yang teksturnya terlalu keras atau terlalu empuk dapat menyebabkan sakit leher," ujar Garry. Dia menyarankan agar memilih bantal tidur yang mampu menjaga posisi kepala dan leher tetap simetris. Bantal seperti ini, menurut dia, juga dapat dipakai sebagai terapi pundak dan leher selama tidur.