Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Band punk rock asal AS, Green Day, bersiap untuk dinobatkan sebagai salah satu penghuni Rock and Roll Hall of Fame, sebuah museum tepi Danau Erie di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.
Museum itu merekam sejarah para artis, produser, serta orang-orang yang sangat terkenal dan memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam industri musik, terutama rock and roll.
Grup band punk Berkeley tersebut menjadi musikus ke-48 yang akan diabadikan dalam Hall of Fame bergabung dengan Lou Reed, Joan Jett dan Blackhearts, Stevie Ray Vaughan dan Double Trouble, Bill Withers, dan The Paul Butterfield Blues Band, Ringo Starr (Excellence Award) dan "5" Royales di 2015 ini.
"Bagi saya, rock and roll bukan istilah usang. Itu berarti kebebasan. Itu adalah cara bagi saya untuk mengekspresikan diri. Saya berterima kasih pada kenyataan bahwa saya sudah bisa melakukan (menjadi musikus rock) cukup banyak dalam seluruh hidup saya," kata Billie Joe Armstrong.
"Rock and roll tidak pernah kehilangan makna bagi saya. Apakah untuk saya sebagai pemusik atau untuk penggemar Green Day," kata vokalis band, Billie Joe Armstrong, pada Rolling Stone. "Itu (rock and roll) adalah hal yang paling membebaskan di dunia. Fakta bahwa kita mendapatkan kebebasan dalam usaha yang kami miliki, sungguh sebuah perasaan yang luar biasa," ujarnya.
Penyanyi itu juga mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa Green Day akan bergabung kembali dan berkumpul tahun depan. "Kami memiliki banyak hal yang harus dikerjakan sekarang. Setiap orang harus dengan keluarga mereka. Kami tetap berhubungan satu sama lain."
Upacara Rock and Roll Hall of Fame tahun ini akan berlangsung di Cleveland Public Hall pada 18 April tahun depan. Pembawa acara, artis, dan informasi seputar siaran akan diungkapkan dalam waktu dekat.
KERRANG.COM | ROLLINGSTONE.COM | MECHOS DE LAROCHA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini