Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Karya Seni di Bandara Ngurah Rai dan Penjor Siap Sambut Delegasi KTT G20

Tak hanya untuk memperlancar kedatangan delegasi KTT G20, sejumlah sajian juga disiapkan untuk menyambut delegasi.

8 November 2022 | 15.06 WIB

Penjor di Bali. Dok. ANTARA
Perbesar
Penjor di Bali. Dok. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20, sejumlah fasilitas sudah disiapkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Tak hanya untuk memperlancar kedatangan delegasi G20, sejumlah sajian juga disiapkan untuk menyambut delegasi pada 15-16 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pentingnya kesiapan fasilitas untuk bandara. “Kesiapan bandara merupakan hal yang sangat penting untuk memberikan kesan pertama bagi para delegasi sehingga mereka dapat merasakan keramahtamahan yang menjadi salah satu keunggulan Indonesia," kata dia, Ahad, 6 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sealah satunya adalah pemasangan karya seni di Bandara Ngurah Rai. Karya seni yang terpajang antara lain Paradise Escape karya I Wayan Upadana, Wana Rupa Segara Gunung karya Kadek Dwi Armika dan Palemahan karya Raka Bernat.

Ada juga TheTree of Life karya Gus Ari, Nawa Dewata karya Atelier Seni, Konstruksi Semesta karya Made Wiguna Valasara dan Mataya Gate karya Yoka Sara. Masing-masing karya seni memiliki beragam makna, mulai dari filosofi kehidupan manusia, hingga budaya masyarakat Bali setempat. 

Semua karya seni tersebut dipajang di area kedatangan internasional, kecuali Mataya Gate karya Yoka Sara yang dipajang di area terminal keberangkatan internasional. Karya ini bermakna gerbang persembahan untuk mengantar kepulangan pengunjung dengan selamat.

Material yang digunakan untuk karya seni itu juga beragam. Ada yang menggunakan kayu, rotan dan ada juga yang menggunakan resin. Salah satu konsep yang diperkenalkan adalah Wana Rupa Segara Gunung karya Kadek Dwi Armika yang menggambarkan adat dan tradisi budaya lingkungan berkaitan dengan alam yang ada di Bali.

Adapun konsep dari karya lain yang diperkenalkan adalah Tri Hita Karana, yaitu ajaran yang mengajarkan agar manusia mengupayakan hubungan yang harmonis dengan Tuhan, sesama manusia serta alam lingkungan. Beragam karya seni yang menghiasi Bandara Ngurah Rai ini diharapkan dapat memperkenalkan lebih dalam mengenai kehidupan masyarakat Bali kepada para delegasi KTT G20. 

PT Angkasa PuraI juga melakukan revitalisasi dan beautifikasi sejumlah area bandara. Area tersebut adalah General Aviation Terminal (GAT) dan Gedung VVIP Existing. Terdapat pula pembangunan terminal VVIP baru yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia akan menghadirkan citra yang sangat positif terhadap Indonesia. Bahwa Indonesia sebagai negara yang terkena dampak dari Covid-19 yang cukup tinggi, namun dapat bangkit dan membuktikan diri mampu menjadi tuan rumah penyelenggaraan event dunia,” kata Sandiaga. 

Selain karya seni, ada sebanyak 2.500 penjor yang dipasang di jalan khusus untuk menyambut delegasi. Titik pemasangan penjor ini sudah ditentukan dari Bandara sampai ke tempat lokasi pertemuan G20, termasuk di hotel yang akan ditempati petinggi G20. 

Terdapat dua jenis penjor yang akan dipasang, yaitu jenis madya atau menengah yang akan dipasang di jalan raya dan jenis utama yang dipasang di venue utama G20, yaitu Hotel Apurva Kempinski dan kawasan Tahura Mangrove yang digunakan sebagai tempat makan dan minum. 

Kehadiran penjor di perhelatan KTT G20 ini diakui Ketua Paruman Walaka PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana memberikan rasa bangga tersendiri. “Simbol penjor yang sebenarnya memang berarti sebagai persembahan dan ucap syukur mampu menjadi salah satu tanda pengingat kepada peserta maupun delegasi KTT G20," ujarnya.

Sudiana menjelaskan di Bali terdapat dua jenis penjor, yaitu penjor yang dipasang berkaitan dengan upacara adat, seperti saat Hari Raya Galungan dan Kuningan serta penjor pepenjoran. Penjor pepenjoran itu dapat dipasang kapan saja alias tak harus berkaitan dengan upacara adat atau hari raya. Penjor pepenjoran itulah yang disiapkan untuk menyambut para delegasi KTT G20.

NABILA RAMADHANTY PUTRI DARMADI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus