Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Maskapai Penerbangan Thailand Ini Bakal Minta Penumpang Menimbang Sebelum Naik

Beberapa maskapai penerbangan internasional, seperti Korean Air dan Air New Zealand, sudah menimbang penumpang sebelum naik.

22 September 2023 | 06.00 WIB

Ilustrasi turis atau wisatawan di bandara. (Pexel)
Perbesar
Ilustrasi turis atau wisatawan di bandara. (Pexel)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bangkok Airways bakal meminta penumpangnya untuk menimbang timbangan sebelum naik ke pesawat. Hal tersebut sebelumnya diterapkan beberapa maskapai penerbangan internasional, seperti Korean Air dan Air New Zealand. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Maskapai penerbangan dari Thailand itu membuat pengumuman pada 14 September di halaman Facebook mereka. Dalam pemberitahuan tersebut disebutkan bahwa survei pemeriksaan berat badan akan dilakukan antara 15 September hingga 31 Oktober 2023.

Alasan menimbang berat badan

Dalam pernyataannya, pihak maskapai menulis bahwa kebijakan bari ini sesuai dengan standar Penerbangan Sipil Internasional mengenai penggunaan standar berat penumpang dan bagasi untuk tujuan penghitungan berat dan keseimbangan, pelaksanaan survei bobot standar sangat penting untuk keselamatan dan efisiensi penerbangan. dalam menentukan bahwa berat sebenarnya tidak melebihi batasan berat lepas landas maksimum. Untuk itu, Bangkok Airways menimbang penumpang dan bagasi jinjing mereka di gerbang keberangkatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami menjamin bahwa informasi tersebut akan dijaga kerahasiaannya dan akan digunakan untuk memperbarui informasi standar berat penumpang dan bagasi,” tambah maskapai tersebut.

Protokol standar

Bangkok Airways bukanlah maskapai pertama yang memperkenalkan timbangan kepada wisatawan sebelum mereka naik pesawat. Awal tahun ini, Air New Zealand meluncurkan survei serupa, dan Korean Air juga telah melakukan pemeriksaan berat badan penumpang di bandara Incheon dan Gimpo pada bulan September.

Langkah ini telah diterapkan di beberapa maskapai penerbangan termasuk ketiga maskapai tersebut untuk mengikuti protokol standar yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Data yang dikumpulkan membantu maskapai penerbangan mengukur secara akurat jumlah bahan bakar yang mungkin dibutuhkan pesawat untuk setiap penerbangan.

Hal ini tidak hanya menghemat bahan bakar namun juga memungkinkan maskapai penerbangan menghemat hingga US$ 1 miliar (sekitar Rp 15,4 triliun) setiap tahunnya. Data berat penumpang juga membantu penerbangan menjadi lebih efisien.

Namun, survei berat badan ini juga bersifat sukarela bagi penumpang Bangkok Airways, seperti halnya bagi penumpang Korean Air dan Air New Zealand. Mereka yang tidak ingin ikut serta cukup memberi tahu staf maskapai penerbangan, kata perusahaan itu dalam menanggapi komentar di postingan Facebook.

TRAVEL + LEISURE ASIA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus