Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Strategi Yogyakarta Naikkan Kunjungan Wisman yang Turun di Awal 2025

Dari total lebih 250 ribu kunjungan wisman ke Di Yogyakarta sepanjang 2024, wisatawan asal Malaysia menempati urutan pertama.

5 Mei 2025 | 20.22 WIB

Wisatawan mancanegara melintasi umah Hindu yang berdoa di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Badan Pusat Statistik mengungkap sepanjang Januari hingga Agustus 2024 total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9.092.856 orang meningkat 20,38 persen dibandingkan periode yang sama pada lalu dan menjadi kunjungan tertinggi sejak 2020. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Perbesar
Wisatawan mancanegara melintasi umah Hindu yang berdoa di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Badan Pusat Statistik mengungkap sepanjang Januari hingga Agustus 2024 total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9.092.856 orang meningkat 20,38 persen dibandingkan periode yang sama pada lalu dan menjadi kunjungan tertinggi sejak 2020. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan berupaya meningkatkan kunjungan turis Malaysia untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara yang turun di awal 2025. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, jumlah kunjungan wisman ke DIY pada Januari-Maret 2025 hanya 15.989 kunjungan. Angka itu turun 30,33 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 22.950 kunjungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, mengatakan bahwa Malaysia masih menjadi negara penyumbang wisman terbanyak ke DIY sepanjang 2024. "Saya lihat sangat bisa mendorong wisatawan dari Malaysia lebih banyak lagi ke Yogyakarta," ujar Imam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, dari total lebih 250 ribu kunjungan wisman ke DIY sepanjang 2024, wisatawan asal Malaysia menempati urutan pertama, disusul wisatawan dari Singapura, India, dan Jepang.

Penurunan jumlah wisman diakui Imam membuat khawatir. Ia memperkirakan bahwa kemungkinan penurunan wisman di tahun 2025 ini akibat dari efek kebijakan global

Famtrip dari Penang

Dispar DIY juga merencanakan kegiatan "familiarization trip" (famtrip) dari Penang, Malaysia untuk memperkuat penetrasi pasar. Dalam program ini, pelaku industri pariwisata asal Malaysia akan diajak mengeksplorasi berbagai destinasi wisata di DIY, termasuk destinasi baru yang belum banyak dikenal.

Menurut Imam, Pantai Timang di Gunungkidul selama ini masih menjadi destinasi favorit wisatawan Malaysia.

"Kita bisa lebih memperluas alternatif wisata yang baru, yang kemudian bisa mereka gemari. Tentunya wisata kuliner, kemudian wisata budaya juga masih favorit bagi mereka," ujarnya lagi.

Ia menambahkan, keberadaan penerbangan langsung dari Malaysia ke Yogyakarta turut mempermudah mobilitas dan menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas pasar wisatawan dari negara jiran tersebut.

Sebelumnya, Dispar Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan target sebesar 300 ribu kunjungan wisman sepanjang 2025. Namun, kini Imam belum sepenuhnya berani menetapkan angka pasti. "Target ada peningkatan sekitar 50 ribu dari tahun lalu, tapi kami tidak berani memasang target final karena melihat situasi global saat ini," ujar dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus