Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Aceh Singkil - Belasan polisi dan tentara berjaga di sekitar reruntuhan bangunan gereja di Desa Suka Makmur, Gunung Meriah, Aceh Singkil, pada Sabtu pagi, 17 Oktober 2015. Penyerangan dan pembakaran gereja yang terjadi pada Selasa, 13 Oktober lalu telah menyebabkan satu orang tewas, dan ribuan orang mengungsi. Ewen Silitonga, 32 tahun, pendeta gereja Aceh Singkil yang dibakar, mengatakan bahwa penyerangan terhadap gereja sering terjadi dan sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Ia berharap pemerintah segera mengambil sikap tergas untuk menghentikan konflik antar umat beragama. Berikut sejarah penyerangan gereja di Aceh Singkil sejak 1979.
1979
Daerah: Gunung Meriah
Gereja: Pembangunan Gereja Gunung Meriah
Jenis: Diprotes oleh umat Muslim dan melahirkan perjanjian 11 Juli 1979 dan ikrar bersama 13 Oktober 1979
27 Maret 1995
Daerah: Kecamatan Penanggalen
Gereja: Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD)
Jenis: Terjadi pembakaran, tapi berkat bantuan warga, gereja berhasil diselamatkan.
21 Maret 1995
Daerah: Kecamatan Gunung Meriah
Gereja: Kristen GKPPD
Jenis: Terjadi pembakaran, tapi berkat bantuan warga, gereja berhasil diselamatkan.
21 Juli 1998
Daerah: Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah
Gereja: Kristen GKPPD
Jenis: Sebagian dinding gereja dibakar orang tidak dikenal
September 2001
Daerah: Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Gunung Meriah, dan Kecamatan Danau Paris.
Gereja: Sepuluh gereja ditutup
Jenis: Warga tidak setuju pendirian gereja
September 2006
Daerah: Desa Siompin, Kecamatan Surou
Gereja: Gereja Kristen
Jenis: Gereja dibakar karena warga tidak setuju rumah dijadikan tempat peribadatan
18 Agustus 2015
Daerah: Kecamatan Suro
Gereja: Gereja GKPPD
Jenis: Gereja terbakar habis oleh orang tidak dikenal.
IMRAN MA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini