Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Massa Buruh Terus Bertambah, Polisi Tutup Jalan Depan DPR RI

Mereka yang menggelar aksi merupakan gabungan masyarakat sipil dari berbagai elemen yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak).

1 Mei 2025 | 13.27 WIB

Kepolisian menutup Jalan Gatot Subroto menuju Gedung DPR selama peringatan Hari Buruh, Senayan, Jakarta,  1 Mei 2025. Tempo/Ade Ridwan Yandwiputra
Perbesar
Kepolisian menutup Jalan Gatot Subroto menuju Gedung DPR selama peringatan Hari Buruh, Senayan, Jakarta, 1 Mei 2025. Tempo/Ade Ridwan Yandwiputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menutup Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 1 Mei 2025, seiring bertambahnya massa aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penutupan dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB. Arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi dialihkan ke Tol S. Parman atau Jalan Gerbang Pemuda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka yang menggelar aksi merupakan gabungan masyarakat sipil dari berbagai elemen yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak).

Aksi tersebut semula direncanakan berlangsung di kawasan Sudirman-Thamrin, dengan long march dari Dukuh Atas ke Istana Negara. Namun lokasi aksi dipindahkan, salah satunya karena Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir dalam peringatan May Day di Monumen Nasional (Monas).

Pantauan Tempo, aksi diikuti oleh Aliansi Perempuan Indonesia, Serikat Pekerja Kampus, Aliansi Jurnalis Independen, Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (Sindikasi), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dan elemen masyarakat sipil lainnya. Aksi dimulai pukul 08.00 WIB dan jumlah peserta terus bertambah hingga penutupan jalan dilakukan.

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Komarudin menyatakan tak akan ada penutupan jalan saat peringatan May Day, namun kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas bila diperlukan. "Penutupan lalu lintas tidak dilakukan, namun akan ada rekayasa lalu lintas," ujarnya dikutip dari Antara.

Massa menuntut pemerintah untuk mencabut UU Cipta Kerja beserta peraturan turunannya, mengesahkan RUU Ketenagakerjaan yang pro buruh, dan memberikan kepastian dan jaminan kerja layak bagi kaum buruh.

Mereka juga mendesak pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, penghapusan sistem kemitraan bagi pekerja sektor digital seperti ojek dan kurir online, perlindungan bagi pekerja sektor medis, kelautan, pertanian, dan migran, serta pelaksanaan reforma agraria sejati.

Tuntutan lainnya mencakup penolakan proyek strategis nasional yang merusak lingkungan, pengesahan RUU Masyarakat Adat, serta penolakan keterlibatan militer dalam urusan sipil. "Cabut UU TNI, tolak militer masuk kampus, pabrik, dan desa," demikian salah satu seruan mereka.

Massa membawa poster dan spanduk yang ditempatkan di depan Gedung DPR. Salah satu poster bertuliskan, “May Day is not a holiday. Ini harinya melawan.”

Sementara itu di kawasan Monas, peringatan May Day 2025 digelar dalam tajuk May Day Fiesta dan dihadiri Presiden Prabowo. Acara diisi dengan hiburan musik oleh sejumlah grup band.

 

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus