Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Megawati Minta Ketemu Penyidik KPK, IM57+: Tugas PDIP Cari Aktor Intelektual

Ketua IM57+ Institute, M. Praswad Nugraha, mengimbau Megawati agar tidak terjebak dalam narasi individual

7 Juli 2024 | 14.44 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2024. Foto: PDIP
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2024. Foto: PDIP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - IM57+ Institute menanggapi pernyataan Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang meminta bertemu dengan penyidik KPK, Ajun Komisaris Besar Rossa Purbo Bekti. Rossa sebelumnya menyita ponsel Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat diperiksa sebagai saksi kasus Harun Masiku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketua IM57+ Institute, M. Praswad Nugraha, mengimbau Megawati agar tidak terjebak dalam narasi individual yang membuat seakan ini soal Rossa. "Rekan saya Rossa saya jamin bekerja dengan benar dan lurus," kata mantan Penyidik KPK ini kepada Tempo, Ahad, 7 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Justru yang harus dipertanyakan dalam situasi polemik seperti ini, pimpinan KPK ke mana?" ucap Rossa menambahkan.

Praswad menuturkan pimpinan KPK seharusnya tampil memimpin peperangan melawan korupsi dengan gagah berani. Oleh sebab itu, dia pun mempertanyakan mengapa saat situasi menjadi pelik malah penyidik pelaksana yang dimajukan ke depan.

"Seolah-olah Rossa tidak bekerja berdasarkan surat perintah, dan tidak ada yang memerintah," tutur Praswad.

Menurut Praswad, persoalan seperti ini hanya menjadi giliran ketika pimpinan KPK tarik ulur penanganan kasus dan penegakan hukum sesuai arah angin politik.

Dia menilai justru PDIP sebagai partai politik pemenang pemilu sekaligus terbesar di Indonesia, harus ikut menggebuk segala upaya politik yang coba menjadikan KPK sebagai proxy war

"Lembaga penegak hukum tidak boleh ikut turun di dalam gelanggang politik," ucap Praswad. "Tugas PDIP untuk mencari aktor intelektual politik di balik ini semua."

Sebelumnya diberitakan, Megawati membahas pemeriksaan Hasto oleh penyidik KPK di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat, 5 Juli 2024. Hal ini dia sampaikan di hadapan kader-kader partainya.

Megawati menuturkan dirinya akan berani jika disuruh menghadapi Rossa. “Saya berani kalau umpamanya, suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lah iya lah , gile (gila), orang yang bikin KPK itu saya loh, kok enggak diaku, loh, yo,” kata Presiden RI ke-5 ini.

Selain itu, Megawati mengaku kesal karena KPK menyita barang-barang milik Kusnadi yang merupakan Staf Hasto. Dia menyebut Kusnadi hanya warga biasa yang tidak memiliki pangkat. 

“Enak saja yang korupsi didiemin (didiamkan) terus, orang ini gile (gila). Kusnadi itu sopo (siapa), pangkate opo (pangkatnya apa)?,” ucap Megawati.

AMELIA RAHIMA | SULTAN ABDULRAHMAN

 

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus