Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Pengakuan Pemerkosa YY: Kami Mabuk dan Nonton Video Porno

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan pengakuan mengejutkan pemerkosa YY di Bengkulu.

8 Mei 2016 | 13.52 WIB

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan dalam acara "Talkshow Perempuan dan Inovasi" di Gedung Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, 26 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah
Perbesar
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan dalam acara "Talkshow Perempuan dan Inovasi" di Gedung Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, 26 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bengkulu - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendapat pengakuan mengejutkan dari para pelaku pemerkosaan dan pembunuhan YY di Bengkulu. Para pelaku tak hanya mabuk tuak, tapi juga baru usai menonton video porno.

Pengakuan tersebut terkuak saat Menteri Khofifah mengunjungi dan bertemu langsung dengan para pelaku kejahatan seksual itu di Mapolres Rejang Lebong, Jumat, 6 Mei 2016.


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa


 “Saya tanya kepada anak-anak itu, apa betul mereka habis minum? Katanya iya. Lalu mereka juga rupanya suka menonton video porno,” kata Khofifah. Menurut dia, berdasarkan pengakuan pelaku, mereka sering kali mengakses konten-konten pornografi itu melalui telepon seluler.

Sementara orang tua mereka, lanjut Khofifah, tidak bisa mengakses link Internet yang sering mereka buka. Fungsi pengawasan orang tua atas akses Internet anak-anak itu, kata politikus PKB ini, tidak ada. “Mudahnya akses terhadap pornografi ini, berarti ada tugas Kominfo yang harus dimaksimalkan, untuk memproteksi anak-anak kita dari konten pornografi,” katanya.

Pengakuan para pelaku ini membenarkan kecurigaan warga sekitar terhadap aktivitas dari para pria yang sebagian besar pengangguran tersebut. "Di tempat itu sinyal (telepon) paling kuat. Para pemerkosa itu sering berkumpul di tempat itu, saya curiga mereka tidak hanya nongkrong saja di sana tapi juga nonton video porno," ujar Widyastuti, tetangga YY yang juga bidan di desa tersebut.

"Mereka sering membeli kartu perdana dan isi pulsa di warung saya. Saya sempat curiga juga, mengapa mereka sering sekali beli pulsa di sini, karena kan mereka tinggal di desa sebelah," tuturnya.

YY merupakan siswi SMP 5 Satu Atap, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, yang mengalami kejahatan seksual kolektif oleh 14 orang pelaku yang mengakibatkan kematian, pada 2 April 2016.

PHESI ESTER JULIKAWATI


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis C`antik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wahyu Dhyatmika

Wahyu Dhyatmika

Direktur Utama PT Info Media Digital. Anggota KONDISI (Kelompok Kerja Disinformasi di Indonesia).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus