Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
STEVE Sugita bukan pria perkasa. Tubuhnya bungkuk dan sebagian jarinya cacat serta sulit digerakkan. ”Tapi saya tetap merasa bersyukur karena tidak mati,” ujar pria 68 tahun ini. Kendati bertubuh cacat, ke mana-mana ia tak memerlukan ”pengawal”. Ia tetap berani pergi seorang diri, kendati jalannya bungkuk dan tertatih-tatih.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo