Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS — Meski belum resmi memutuskan berapa target produksi yang akan dibidik, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memastikan masih akan tetap fokus untuk memproduksi batubara kalori sedang dalam jumlah besar pada tahun 2020 ini. Itu membuktikan bahwa Adaro merupakan salah satu emiten batubara yang cukup tangguh menghadapi gejolak pasar dan harga batubara yang merosot saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu akan dilakukan bukan tak beralasan, melainkan memang sudah dipersiapkan untuk integrasi sejumlah bisnis yang dikelola Adaro. Batubara kalori sedang yang diproyeksikan akan diproduksi pada tahun ini, akan digunakan untuk memasok kebutuhan batubara pada PLTU Bhimasena Power Indonesia dan PLTU Tanjung Power Indonesia. Kedua PLTU tersebut merupakan PLTU yang dikelola oleh PT Adaro Power.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2019, produksi batubara Adaro juga didominasi oleh batubara kalori sedang, yaitu 4.000 - 5.000 kcal/kg, yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik. Selain itu, Adaro juga memproduksi batubara kokas semi lunak dari Adaro Metcoal Companies sebesar 0,93 juta ton.
Pada 2020 ini, selain akan konsisten memproduksi batubara kalori sedang dalam jumlah besar, Adaro juga akan mengoperasikan tambang batubara kokas Adaro Metcoal di Kalimantan Tengah dan tambang kestrel di Australia. Adaro berharap kinerjanya pada 2020 ini dapat kian cemerlang dengan didukung oleh sejumlah bisnis yang dijalankannya.
Sebagai informasi, pendapatan ADARO pada kuartal III-2019 sebesar US$ 2,65 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 2,67 miliar. (*)