Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS – Keberadaan Holding Ultra Mikro berhasil membuka akses keuangan yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan dan mendorong perekonomian nasional. Sinergi antara BRI, PNM dan Pegadaian menegaskan peran BUMN yang menjadi ujung tombak ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama BRI, Sunarso menjelaskan, hingga akhir Desember 2023 jumlah nasabah holding ultra mikro mencapai 37 juta peminjam. “Keberhasilan BRI Group mengintegrasikan nasabah di segmen ultra mikro tersebut berdampak terhadap penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sunarso mengatakan, komitmen Holding Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sesuai dengan upaya menciptakan kesetaraan gender dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG). “Hal ini merupakan bentuk wujud BRI dalam melakukan pemberdayaan kepada wanita prasejahtera (underprivileged women) dan menguatkan komitmen BRI untuk mendukung pencapaian SDGs khususnya yang terkait dengan kesetaraan gender,” ujarnya.
Menurut Sunarso, keberadaan Holding Ultra Mikro merupakan sumber pertumbuhan baru di masa mendatang. “Kalau sekarang BRI tumbuh kreditnya 11,2 persen, kemudian BRI ingin tetap tumbuh agresif di 2024, yakni 11-12 persen".
Karena itu, strateginya, BRI akan tetap fokus di UMKM. "Kami sudah canangkan go smaller, yakni masuk ke segmen ultra mikro. Holding UMi juga kami jadikan sumber pertumbuhan baru,” ujar Sunarso.
Hingga akhir Desember 2023, BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen yoy menjadi Rp1.266,4 triliun. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional yang sebesar 10,4 persen yoy di sepanjang tahun 2023.
Seluruh segmen pinjaman BRI tumbuh positif dengan segmen mikro yang tumbuh 10,9 persen yoy menjadi Rp611,2 triliun, segmen konsumer tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp190,0 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6 persen yoy menjadi Rp267,5 triliun dan segmen korporasi tumbuh 13,8 persen yoy menjadi Rp197,7 triliun. Total keseluruhan dari portofolio kredit UMKM BRI mencapai 84,4 persen dari total penyaluran kredit BRI atau setara Rp1.068,7 triliun.
“Ini adalah bukti nyata bahwa perusahaan BUMN yang memiliki fungsi agent of development dan value creator dapat secara simultan menjalankan peran economic dan social value secara bersamaan,” kata Sunarso. (*)