Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apple Inc mengatakan pada Selasa pihaknya telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan siber Israel NSO Group dan perusahaan induknya OSY Technologies atas dugaan pengawasan dan penargetan pengguna Apple AS dengan Pegasus Spyware buatannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembuat iPhone itu mengatakan pihaknya juga berusaha untuk melarang NSO Group menggunakan perangkat lunak, layanan, atau perangkat Apple apapun untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gugatan Apple adalah yang terbaru dari serangkaian perusahaan dan pemerintah yang muncul setelah NSO Group, pembuat alat peretasan Spyware Pegasus yang menurut kelompok pengawas menargetkan pekerja hak asasi manusia dan jurnalis. Awal bulan ini, pejabat AS menempatkan perusahaan itu dalam daftar hitam perdagangan. NSO Group juga menghadapi tindakan hukum atau kritik dari Microsoft Corp, Meta Platforms Inc, Alphabet Inc dan Cisco Systems Inc.
NSO diduga terlibat dalam mengakali keamanan untuk produk yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan ini dan menjualnya dalam bentuk alat peretasan kepada pemerintah asing.
NSO Group tidak segera menanggapi permintaan komentar soal gugatan Apple, tetapi sebelumnya mengatakan mereka hanya menjual produknya ke badan penegak hukum dan intelijen dan mengambil langkah-langkah untuk mengekang penyalahgunaan.
Dalam pengaduannya yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California, Apple mengatakan alat NSO digunakan dalam upaya bersama pada tahun 2021, untuk menargetkan dan menyerang pelanggan Apple. "Warga AS telah diawasi oleh spyware NSO pada perangkat seluler yang dapat dan melakukan lintas batas internasional," kata Apple, dikutip dari Reuters, 24 November 2021.
Apple menuduh bahwa NSO Group membuat lebih dari 100 kredensial pengguna Apple ID palsu untuk melakukan serangannya. Apple mengatakan bahwa servernya tidak diretas, tetapi NSO menyalahgunakan dan memanipulasi server untuk mengirimkan serangan ke pengguna Apple.
Apple juga menuduh bahwa NSO Group terlibat langsung dalam menyediakan layanan konsultasi untuk serangan tersebut, yang patut diperhatikan karena NSO telah menyatakan bahwa mereka menjual alatnya kepada klien.
"Terdakwa memaksa Apple untuk terlibat dalam perlombaan senjata terus-menerus: Bahkan saat Apple mengembangkan solusi dan meningkatkan keamanan perangkatnya, Tergugat terus memperbarui malware dan eksploitasi mereka untuk mengatasi peningkatan keamanan Apple sendiri," kata Apple.
Apple mengatakan sejauh ini belum melihat bukti Pegasus Spyware digunakan terhadap perangkat Apple yang menggunakan iOS 15, versi terbaru dari sistem operasi selulernya.
Apple mengatakan mereka akan menyumbangkan US$10 juta (Rp142,6 miliar), serta kerusakan yang dipulihkan dalam gugatan, kepada kelompok penelitian pengawasan siber termasuk Citizen Lab, kelompok Universitas Toronto yang pertama kali menemukan serangan NSO Group.
REUTERS