Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Benigno Aquino meminta para pemimpin ASEAN mengeluarkan pernyataan bersama mengecam reklamasi Cina di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
"Kami bertujuan meminta pernyataan kolektif dari para pemimpin ASEAN tentang masalah reklamasi di Laut Cina Selatan," kata pejabat resmi Kementerian Luar Negeri Filipina, Luis Cruz, kepada wartawan seperti dilansir Channel News Asia pada Senin, 20 April 2015.
Citra satelit terbaru menunjukkan Cina telah membuat kemajuan pesat dalam membangun landasan yang cocok untuk penggunaan militer di wilayah yang diperebutkan di pulau-pulau Spratly di Laut Cina Selatan. Langkah tersebut telah mendapat perhatian serius dari negara-negara G7 dan Asia.
Kepala militer Filipina, Jenderal Gregorio Catapang, menunjukkan kepada wartawan gambar pemantauan udara pekerjaan reklamasi Cina. "Ini mengkhawatirkan," kata Catapang. "Ini adalah perhatian utama kami sekarang. Ini adalah masalah yang sekarang sedang kita atasi."
Cina mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan memiliki potensi sumber energi yang kaya. Wilayah tersebut telah disengketakan oleh beberapa negara, seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. Cina menyangkal tuduhan bahwa kegiatan mereka di Laut Cina Selatan adalah tindakan provokatif.
CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini