Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Credit Suisse sedang mempertimbangkan untuk melakukan PHK pada sekitar 5 ribu pegawainya sebagai bagian dari upaya mengurangi biaya operasional. Credit Suisse adalah bank terbesar kedua di Swiss.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar tersebut dibocorkan oleh sebuah sumber kepada Reuters. Besarnya jumlah orang yang bakal kena PHK di Credit Suisse, menggaris bawahi tantangan yang sedang dihadapi bank tersebut, di tengah upaya CEO Credit Suisse Ulrich Koerner untuk membuat bank tersebut kembali stabil setelah serangkaian skandal.
Ilustrasi PHK. Shutterstock
Credit Suisse menolak berkomentar perihal ini. Bank itu meyakinkan laporan apa pun sifatnya spekulatif dan Credit Suisse hanya akan memberikan perkembangan soal strateginya dalam meraih pendapatan pada kuartal ketiga 2022.
Credit Suisse menyebut 2022 sebagai tahun transisi dengan perubahan pada bidang pengawasan, restrukturisasi demi mengurangi resiko investasi perbankan dan meningkatkan managemen kekayaan bank.
Credit Suisse yang berkantor pusat di Zurich menepis spekulasi kalau bank itu akan dibeli atau dibubarkan.
Rencana PHK ini telah menjadi perbincangan hangat dan sumber mengatakan angka yang bakal kena PHK pun bisa saja berubah. Surat kabar di Swiss, Blick mewartakan lebih dari 3 ribu orang di Credit Suisse bakal kena PHK.
Sebelumnya, Credit Suisse pernah mengatakan akan memangkas biaya pengeluaran menjadi di bawah 15,5 miliar Swiss francs (Rp 234 triliun) dalam jangka menengah. Namun rencana PHK belum tercetus sama sekali.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.