Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Beijing Terapkan Lockdown Lagi Akibat Cluster Virus Corona Baru

Pemerintah Cina kembali menerapkan lockdown dan menggelar tes masal untuk mencegah gelombang baru virus Corona yang muncul dari Pasar Xinfadi

15 Juni 2020 | 17.17 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina kembali menerapkan lockdown dan menggelar tes masal untuk mencegah gelombang baru virus Corona (COVID-19). Hal itu dilakukan setelah otoritas setempat mendeteksi cluster virus Corona baru di pasar Xinfadi. Adapun Xinfadi bukanlah pasar hewan seperti di Wuhan, melainkan pasar yang menjual buah, sayur, daging, serta makanan laut.

"Beijing melaporkan 36 kasus COVID-19 baru sehingga total jumlah kasus menjadi 79 sejak penularan lokal teridentifikasi pada 12 Juni lalu," ujar pernyataan pers Komisi Kesehatan Nasional Cina sebagaimana dikutip dari CNN, Senin, 15 Juni 2020.

Berdasarkan keterangan yang diberikan Komisi Kesehatan Nasional Cina, lockdown diterapkan di 11 kawasan hunian yang berada di dekat Pasar Xinfadi. Mereka yang berada di luar kawasan hunian tersebut tidak boleh masuk dan mereka yang berada di dalamnya tidak boleh keluar.

Sementara itu, untuk tes nucleic acid secara massal, Pemerintah Cina telah menyiapkan 193 lokasi pengambilan sample di seluruh penjuru Beijing. Pada Minggu kemarin, 76 ribu orang sudah dites.

Sebanyak 8950 dari 76 ribu sample tersebut adalah dari mereka yang bekerja di Pasar Xinfadi. Menurut juru bicara Pemerintahan Kota Beijing, Xu Hejian, 6000 sample di antaranya sudah diperiksa dan hasilnya negatif semua.

"Sample dari 30 ribu orang yang berkunjung ke Pasar Xinfadi dalam 14 hari terakhir juga telah dikumpulkan. Sejauh ini, 12 ribu sample yang dites menunjukkan hasil negatif," ujar Xu.

Untuk memastikan penyebaran tidak meluas, Beijing telah meminta warga yang berkunjung ke XInfadi dua pekan terakhir untuk mengisolir diri. Sekolah-sekolah yang seharusnya sudah beroperasi ditutup dan command center dibangun untuk memudahkan pelaporan. Pemerintaih Cina menyebut strategi penanganan virus Corona (COVID-19) ini sebagai "Mekanisme Perang".

ISTMAN MP | CNN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus