Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah maskapai China dan Indonesia menambah frekuensi dan jalur penerbangan kedua negara seiring dengan diizinkannya perjalanan wisata secara berkelompok menuju berbagai objek wisata di Tanah Air.
Kantor berita Antara melaporkan, berdasarkan Data Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) pada Senin, 6 Februari 2023, sejumlah jalur yang ditutup dalam tiga tahun terakhir karena pandemi, telah dibuka kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Maskapai pelat merah Air China membuka kembali jalur Beijing-Jakarta setiap Senin, serta Chengdu-Jakarta setiap Jumat.
Maskapai China lainnya, China Southern Airlines membuka jalur Shenzhen-Jakarta setiap Selasa dan Guangzhou-Jakarta setiap hari.
Xiamen Airlines yang selama pandemi Covid-19 hanya membuka rute penerbangan Fuzhou-Jakarta setiap Kamis, menambah jadwal penerbangan Xiamen-Jakarta setiap Senin dan Sabtu.
Beberapa maskapai Indonesia, seperti Lion Air dan Citilink masih eksis di jalurnya masing-masing, seperti Jakarta-Kunming setiap Jumat dan Jakarta-Wuhan setiap Senin, yang terus beroperasi selama pandemi.
Garuda Indonesia memiliki jalur baru Jakarta-Shenzhen-Manado setiap Selasa.
Maskapai pelat merah itu sebelumnya juga membuka rute penerbangan Jakarta-Guangzhou setiap Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu, dan Minggu dan Guangzhou-Jakarta setiap Senin, berdasarkan data CAAC yang sebagian di antaranya berlaku mulai Maret.
Peningkatan penambahan jadwal penerbangan tersebut juga didorong oleh peluncuran program percontohan pengiriman wisatawan China secara berkelompok ke 20 negara mulai 6 Februari.
Indonesia termasuk dalam daftar 20 negara percontohan untuk wisatawan China yang ditetapkan oleh Kementerian Budaya dan Pariwisata China.
Pelaku usaha penjualan paket wisata di China mengalami peningkatan permintaan perjalanan wisata kelompok ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini