Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan hari ini ada tiga warga negara Indonesia yang ditangkap di Korea Selatan. Mereka ditahan karena dituduh menjadi bagian dari jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/IS).
"Ini jadi peringatan bagi pemerintah untuk mengawasi aktivitas TKI di seluruh dunia," kata Nusron di kantor Wakil Presiden di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2016. Nusron mengatakan bahwa upaya penyebaran ideologi kelompok tersebut memang cukup agresif. Untuk itu, BNP2TKI akan membuat gerakan deradikalisasi berupa penyuluhan dan pemahaman tentang agama.
Untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tak diinginkan, BNP2TKI juga memiliki perlakuan khusus bagi TKI yang baru saja dideportasi dari Suriah melalui Libanon. Mereka akan diwawancara dan diidentifikasi secara intens sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. "Kami terus lakukan upaya preventif berupa penyuluhan," ujarnya.
Dia mengklaim bahwa upaya yang dilakukan BNP2TKI mampu mengantisipasi para TKI dari Suriah untuk berbuat radikal. "Deportan dari Suriah hampir 600 orang, semuanya kami berikan penyuluhan. Tapi memang masih ada sekitar sepuluh orang yang pikirannya agak miring dan sudah condong ke ISIS," tutur Nusron.
Sejumlah ledakan terjadi di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016. Bom pertama meledak di kedai kopi Starbucks. Serangan itu menewaskan setidaknya tujuh orang, lima di antaranya anggota kelompok bersenjata yang melakukan penembakan dan peledakan bom.
FAIZ NASHRILLAH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini