Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Duta Besar Suriah untuk Indonesia Komentari Debat Pilpres

Debat calon presiden pada 17 Januari lalu dikagumi oleh Duta Besar Suriah untuk Indonesia karena memudahkan warga dalam memilih.

23 Januari 2019 | 21.00 WIB

Ziad Zaheredin, Duta Besar Suriah untuk Indonesia, saat melakukan wawancara dengan wartawan. Sumber: TEMPO/Suci Sekar
Perbesar
Ziad Zaheredin, Duta Besar Suriah untuk Indonesia, saat melakukan wawancara dengan wartawan. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ziad Zaheredin, Duta Besar Suriah untuk Indonesia kagum pada Indonesia. Rasa kagum ini semakin besar saat menyaksikan acara debat calon presiden putaran pertama pada 17 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Indonesia ini seperti sebuah negara yang terjaga, masyarakatnya terlihat beriman dan murah senyum. Saya kagum dengan debat presiden kemarin, Indonesia bisa melakukan acara debat ini dengan baik sehingga memudahkan warga dalam menentukan pilihan. Saya mendoakan semoga pemilu Presiden Indonesia berjalan lancar," kata Zaheredin, Selasa, 22 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ziad Zaheredin, Duta Besar Suriah untuk Indonesia, saat melakukan wawancara dengan wartawan. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Zaheredin menjelaskan sudah bertemu beberapa kali dengan Presiden RI, Joko Widodo dan telah mendengar visi-misi calon Presiden Prabowo Subianto. Kedua calon presiden Indonesia ini dinilainya mewakili keinginan rakyat Indonesia.

"Indonesia adalah contoh bagi negara lain. Saya kagum. Pancasila harusnya menjadi merek internasional karena isinya lengkap dan sangat bernilai," kata Zaheredin.

Catatan Kedutaan Suriah di Jakarta memperlihatkan ada sekitar 100 warga negara Suriah bersama keluarganya yang tinggal di sejumlah wilayah di Indonesia. Mereka adalah pengusaha dan mahasiswa.

Catatan Kedutaan Suriah juga memperlihatkan ada sekitar tiga ribu WNI yang pernah tinggal di Suriah, umumnya adalah mahasiswa yang menuntut ilmu agama dan belajar bahasa Arab. Salah satu kampus tujuan mahasiswa asing adalah Universitas Damaskus. Sedangkan di bidang perdagangan, Suriah banyak membeli karet dan minyak kelapa sawit dari Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus