Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Elon Musk Resmi Beli Twitter, Mengapa Para Bos Dipecat?

Elon musk resmi mengakuisisi Twitter dengan nilai fantastis. Dalam permulaannya memimpin, ia memecat para petinggi perusahaan penyedia sosmed itu.

1 November 2022 | 01.23 WIB

Elon Musk telah memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Perbesar
Elon Musk telah memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Setelah proses panjang selama nyaris enam bulan, Multibilioner Elon Musk akhirnya resmi mengakuisisi Twitter. Pasca resmi memiliki salah satu media sosial terbesar itu, ia langsung memecat beberapa petingginya. Apa alasannya?

Proses Akuisisi

Mengutip dari Reuters, Elon Musk telah mengambil alih kepemilikan Twitter Inc dengan efisiensi brutal, memecat eksekutif puncak tetapi memberikan sedikit kejelasan. Yakni tentang bagaimana ia akan mencapai ambisi yang telah ia uraikan untuk salah satu platform media sosial yang paling berpengaruh di dunia itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Burung itu dibebaskan," tweetnya setelah dia menyelesaikan akuisisi US $44 miliar pada hari Kamis, 27 oktober 2022. Merujuk pada logo burung Twitter dengan anggukan yang jelas pada keinginannya untuk melihat perusahaan memiliki lebih sedikit batasan pada konten yang dapat diposting. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pria yang juga merupakan CEO pembuat mobil listrik, Tesla Inc itu mendukung kebebasan berbicara. Bagaimanapun juga, ia mengatakan bahwa dia ingin mencegah platform menjadi ruang gema untuk kebencian dan perpecahan.

Tujuan lainnya termasuk ingin "mengalahkan" bot spam di Twitter dan membuat algoritme yang menentukan bagaimana konten disajikan kepada penggunanya tersedia untuk umum. 

Musk yang juga menjalankan alias juragan perusahaan roket SpaceX, berencana untuk menjadi CEO sementara Twitter. Bahkan, Musk juga berencana untuk menghapus larangan permanen pada pengguna. 

Sebelum menutup kesepakatan, Musk masuk ke markas Twitter pada hari Rabu dengan senyum lebar dan wastafel porselen, kemudian men-tweet “Entering Twitter HQ-let that sink in!” alias "biarkan itu meresap." Dia juga mengubah deskripsi profil Twitter-nya menjadi "Chief Twit." 

Musk mengatakan pada bulan Mei bahwa dia akan membatalkan larangan Twitter terhadap Donald Trump, yang akunnya telah dihapus setelah serangan terhadap US Capitol. Seorang perwakilan untuk Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, tetapi mantan presiden AS sebelumnya mengatakan dia tidak akan kembali ke platform dan malah meluncurkan aplikasi media sosialnya sendiri, Truth Social.

Regulator Eropa juga mengulangi peringatan sebelumnya...

Regulator Eropa juga mengulangi peringatan sebelumnya bahwa, di bawah kepemimpinan Musk, Twitter masih harus mematuhi Undang-Undang Layanan Digital di kawasan itu, yang mengenakan denda besar pada perusahaan jika mereka tidak mengontrol konten ilegal. 

"Di Eropa, burung itu akan terbang dengan aturan UE kami," cuit kepala industri UE Thierry Breton pada Jumat pagi. 

Anggota Parlemen Eropa dan pendukung hak-hak sipil Patrick Breyer menyarankan orang mencari alternatif di mana privasi adalah prioritas. 

"Twitter sudah mengetahui kepribadian kita dengan sangat baik karena pengawasannya yang luas terhadap setiap klik kita. Sekarang pengetahuan ini akan jatuh ke tangan Musk" tutur Breyer. 

Bos-bos yang Dipecat

Selaku Pemilik baru Twitter, Elon Musk ditengarai memecat eksekutif puncak dalam upaya untuk menghindari pembayaran pesangon yang besar. 

Dilansir dari indiatimes.com, Musk memecat chief executive Twitter Parag Agrawal, chief Financial officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde setelah menyelesaikan pembelian senilai 44 miliar US dollar atau sekitar Rp. 686 Triliun dari platform media sosial pada hari Kamis lalu. 

Musk menuduh bahwa mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform. Menurut firma riset Equilar, para eksekutif berdiri untuk menerima pembayaran pemisahan dengan total sekitar 122 juta US dollar atau setara Rp. 1,9 Triliun .

The Information juga melaporkan bahwa Elon Musk memberhentikan empat eksekutif Twitter teratas, termasuk Agrawal dan Segal dalam upaya nyata untuk menghindari uang pesangon dan penghargaan saham yang tidak diberikan. 

Alasan Pemecatan

Dalam sebuah tweet pada hari Sabtu, analis LightShed, Rich Greenfield, mengatakan bahwa Musk memecat eksekutif Twitter teratas karena suatu alasan. Yakni mencegah saham mereka yang tidak vesting dari vesting sebagai bagian dari perubahan kontrol. 

Sementara itu, The New York Times melaporkan pada hari Sabtu bahwa Musk telah memerintahkan pemutusan hubungan kerja di seluruh Twitter Inc, dengan beberapa tim akan dipangkas lebih banyak daripada yang lain dan PHK akan dilakukan sebelum tanggal 1 November, ketika karyawan dijadwalkan untuk menerima hibah saham sebagai bagian dari kompensasi mereka. 

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Kehidupan Tak Biasa Miliarder Bos Twitter Jack Dorsey: Puasa Tiap Hari, Mandi Es

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus