Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ferdinand Marcos Datangi Lokasi Gempa Bumi

Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengunjungi lokasi gempa bumi yang menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 130 orang.

28 Juli 2022 | 19.00 WIB

Seorang pria memeriksa mobil yang rusak setelah gempa bumi di Vigan City, Ilocos Sur, Filipina, 28 Juli 2022. Filipina rentan terhadap bencana alam dan terletak di "Cincin Api" Pasifik yang aktif secara seismik. REUTERS/Lisa Marie David
Perbesar
Seorang pria memeriksa mobil yang rusak setelah gempa bumi di Vigan City, Ilocos Sur, Filipina, 28 Juli 2022. Filipina rentan terhadap bencana alam dan terletak di "Cincin Api" Pasifik yang aktif secara seismik. REUTERS/Lisa Marie David

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Junior berjanji akan membantu membangun kembali rumah-rumah yang remuk karena gempa bumi. Janji itu disampaikan saat Marcos berkunjung ke lokasi musibah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Gempa berkekuatan 7,1 skala richter menguncang Pulau Luzon pada Rabu pagi 27 Juli 2022. Setidaknya lima tewas dalam bencana alam ini dan lebih dari 130 orang luka-luka.

 

Petugas keamanan melakukan penyelamatan pada warga yang terkena dampak bencana Gempa Bumi di La Trinidad, Benguet, Filipina 27 Juli 2022. Public Information Service-Bureau of Fire Protection /Handout via REUTERS

Gempa bumi ini juga merusak sejumlah rumah dan gedung-gedung, serta sejumlah gereja tua yang usianya sudah berabad-abad di Kota Vigan, Filipina. Vigan adalah kota wisata di Pulau Luzon, yang terkenal dengan arsitektur kolonial Spanyol.

 

“Untuk para korban yang terdampak oleh musibah ini, kami ingin memastikan kami siap mendukung mereka dan memberikan apa yang dibutuhkan,” kata Marcos usai kunjungan kerja ke lokasi bencana alam.      

 

Sejumlah jalan di Kota Vigan sudah dibersihkan dari puing-puing bangunan yang remuk. Toko-toko, hotel dan aktivitas bisnis masih tutup.

 

Elma Sia, 52 tahun, karyawan sebuah restoran, mengingat saat kejadian gempa bumi dia sangat ketakutan karena baru pertama kali merasakan guncangan gempa yang dahsyat.  

 

“Semuanya bergoyang, piring-piring kami jatuh sampai pecah, lampu-lampu berayun. Kami benar-benar ketakutan. Saya bisa mendengar orang-orang berteriak dari restoran di samping kami, restoran McDonald. Orang-orang bergegas ke luar. Mereka menangis ketakutan,” kata Sia.

 

Gempa bumi ini mengguncang wilayah yang dekat dengan kantong politik keluarga Marcos. Jejak kehancuran terlihat di Kota Bangued Provinsi Abra atau hanya 11 kilometer dari pusat gempa.

 

Wakil Gubernur Abra, Joy Bernos mengunggah foto-foto rumah sakit Abra yang rusak di akun Facebooknya. Dia menunjukkan ada lubang menganga.

 

Foto-foto lain menunjukkan tempat tidur rumah sakit, termasuk satu tempat tidur dengan pasien yang sedang didorong oleh staf rumah sakit saat evakuasi. Gempa susulan masih terjadi, yang untungnya sejauh ini tidak ada korban lagi.

 

Renato Solidum, Direktur Badan Seismologi Negara, mengatakan kepada stasiun radio DZRH, diperkirakan akan terjadi gempa susulan yang juga kuat. Fokus perhatian ada di Provinsi Abra dan sekitarnya

 

 

Sumber: Reuters       

 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus