Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

20 Mei 2024 | 16.45 WIB

Helikopter Bell 212 .Reuters
Perbesar
Helikopter Bell 212 .Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian tewas dalam kecelakaan helikopter Bell 212 pada Senin, 20 Mei 2024. Saat kecelakaan terjadi, helikopter buatan produsen kedirgantaraan Amerika Serikat, Bell Textron Inc tersebut sedang melintasi area pegunungan berkabut tebal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sebelumnya, Pemerintah Iran pada Minggu, 19 Mei 2024 mengumumkan helikopter yang ditumpangi Raisi dan delegasinya melakukan pendaratan darurat di Azerbaijan Timur. Kecelakaan itu terjadi ketika rombongan kembali dari wilayah Khoda Afarin setelah meresmikan bendungan di perbatasan kedua negara, kata Wakil Presiden Iran untuk Urusan Eksekutif Mohsen Mansouri. 

Spesifikasi Bell 212

Bell 212 merupakan helikopter angkut yang dikembangkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dan Kanada pada pertengahan 1960-an. Helikopter yang diproduksi di bawah lisensi di Italia sebagai AB-212 itu menjadi hasil dari pengembangan Bell 205. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dirancang berdasarkan badan Bell 205 yang panjang, Bell 212 memiliki dua mesin kecil yang berdampingan. Kedua mesin menyalurkan tenaganya ke gearbox gabungan yang selanjutnya dihubungkan ke poros. Banyak bagian suku cadangnya yang dapat ditukar dengan Bell 205, termasuk sebagian besar bodi, ekor, dan rotor utama. 

Tinggi Bell 212 sekitar 12 kaki 7 inci, rentang sayap 48 kaki, panjang 57 kaki 2 inci, dan volume bagasi eksternal sebesar 28 kaki kubik. Helikopter berbobot 2.961 kilogram itu dapat memuat dua kru dan enam penumpang, dengan bobot maksimal 5.080 kilogram. 

Kapasitas tangki bahan bakarnya 1.447 pon, sedangkan kecepatan maksimumnya 111 knot. Mesin yang digunakan Bell 212 adalah mesin ganda Pratt & Whitney Canada dengan model PT6T-3B. Untuk harga jualnya dalam kondisi bekas berkisar US$ 1.390.000 hingga US$ 1.950.000 atau sekitar Rp 20,85 miliar sampai Rp 29,25 miliar (kurs Rp 15.000). 

Bell 212 dinilai cocok untuk berbagai misi, seperti transportasi utilitas, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR), militer, serta pemadam kebakaran. Selain itu, helikopter yang muncul dalam perang Vietnam tersebut juga berperan dalam berbagai operasi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Timur Tengah dan Afrika. 

Terlibat Beberapa Kecelakaan

Kendati memiliki reputasi yang baik untuk beberapa misi, Bell 212 diketahui juga terlibat dalam sejumlah kecelakaan. Salah satunya helikopter dengan nomor registrasi 8Q-MEI yang kembali menuju helipad dalam posisi menurun dengan hidung menghadap ke bawah setelah lepas landas. 

Peristiwa yang terjadi pada 3 Desember 1999 lalu itu kemudian menunjukkan Bell 212 yang turun dan menghilang ke dalam lautan di dekat Rangali, Atol Ari. Sepuluh orang yang ada di dalam helikopter harus kehilangan nyawa. 

Salah satu insiden lain yang melibatkan Bell 212 terjadi pada 1997. Saat itu, helikopter yang dikendalikan oleh Petroleum Helicopters, jatuh di lepas pantai Louisiana yang merenggut nyawa delapan orang. Helikopter itu sedang melaksanakan operasi transportasi lepas pantai rutin ketika mengalami kerusakan teknis. 

Dalam insiden lain, Bell 212 yang dioperasikan Cougar Helicopters pada 2009 juga terjatuh di lepas pantai Newfoundland, Kanada. Sebanyak 17 dari 18 orang meninggal dunia. Helikopter itu dilaporkan sedang dalam perjalanan menuju anjungan minyak lepas pantai. Salah satu mesinnya kehilangan tekanan minyak, sehingga memaksa kru melakukan pendaratan darurat di perairan Atlantik Utara. 

Kecelakaan Bell 212 tercatat juga pernah terjadi lepas pantai Umm Al Quwain, Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis, 7 September 2023. Puing-puing pesawat yang tenggelam ditemukan beserta jenazah kedua awaknya. 

MELYNDA DWI PUSPITA | CAA.GOV | GLOBALAIR.COM | TEMPO.CO

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus