Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aljazair telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat militer Prancis, kata militer Prancis pada Ahad, di tengah meningkatnya perselisihan diplomatik dua negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Prancis mengatakan Aljazair telah menutup wilayah udaranya untuk dua penerbangan, tetapi ia mengklaim penutupan itu tidak akan memiliki konsekuensi besar untuk operasi di wilayah Sahel, selatan Aljazair.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pagi ini, saat mengajukan rencana penerbangan untuk dua pesawat kami, kami mengetahui bahwa Aljazair menutup penerbangan wilayah mereka ke semua pesawat militer Prancis," kata Kolonel Pascal Ianni, juru bicara militer Prancis, mengatakan kepada CNN pada Minggu, dikutip 4 Oktober 2021.
Pemerintah dan militer Aljazair tidak segera memberikan komentar mengenai penutupan wilayah udara tersebut.
Pada Sabtu Aljazair memanggil duta besarnya untuk Paris setelah komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada surat kabar Le Monde yang diterbitkan pada Sabtu. Macron, seperti dikutip Le Monde, mengatakan sistem politik-militer Aljazair telah menulis ulang sejarah kolonisasinya oleh Prancis berdasarkan kebencian terhadap Prancis, Reuters melaporkan.
"Pembangunan Aljazair sebagai sebuah bangsa adalah fenomena yang layak untuk ditonton. Apakah ada bangsa Aljazair sebelum penjajahan Prancis? Itulah pertanyaannya," kata Macron, menurut Le Monde.
Le Monde mengatakan Macron membuat komentar ini saat makan siang di Istana Elysee, di mana ia bertemu dengan 18 anak muda, keturunan dari mereka yang hidup selama perang di Aljazair.
Pemerintah Aljazair tidak merinci komentar Macron mana yang mendorong penarikan duta besarnya, tetapi menuduhnya mencampuri urusan dalam negeri Aljazair.
Macron juga dikutip mempertanyakan apakah ada negara Aljazair sebelum pemerintahan kolonial Prancis. Aljazair memenangkan kemerdekaannya dari Prancis pada tahun 1962 setelah perjuangan militer berdarah.
Sebuah sumber di pemerintahan Aljazair mengatakan komentar tentang keberadaan Aljazair sebagai sebuah bangsa telah menimbulkan kemarahan tertentu.
Elit penguasa Aljazair sejak kemerdekaan sebagian besar diambil dari para veteran perang pembebasannya dari Prancis.
"Kami memahami Macron sedang berkampanye dan bahwa dia ingin mendapatkan dukungan sayap kanan dengan segala cara, seperti menghina sejarah Aljazair...Ini tidak dapat kami terima," kata seorang mantan menteri Aljazair. Prancis akan mengadakan pemilihan presiden April 2022.
Penutupan wilayah udara dan komentar Macron adalah perselisihan yang muncul di atas ketegangan pekan lalu, ketika Prancis mengatakan akan memangkas jumlah visa yang tersedia untuk warga negara-negara Maghreb, yang memicu protes resmi dari Aljazair.
Prancis memiliki sekitar 5.000 tentara di wilayah Sahel, selatan Aljazair, bertempur bersama militer regional melawan kelompok militan Islam terutama di Mali dan Niger.
CNN | REUTERS