Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Jaringan Alternatif ASEAN untuk Burma (ALTSEAN-Burma), Debbie Stothard, menyoroti peran penting ASEAN dalam melindungi pengungsi Rohingya. Dia mendorong agar negara-negara anggota ASEAN memberikan perlindungan kepada para pengungsi itu di wilayah masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekarang ini bukan waktunya bagi ASEAN pergi ke Myanmar untuk menolong etnis Rohingya, namun kita dalam posisi harus melindungi para pengungsi Rohingya yang sudah ada di teritorial masing-masing negara," kata Debbie dalam diskusi virtual di YouTube Tempo, Senin, 4 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Debbie menjelaskan perlindungan terhadap pengungsi Rohingya contohnya menyediakan akses pendidikan, fasilitas kesehatan, dan tempat tinggal. Lebih lanjut, Debbie menilai Indonesia mampu menjadi negara yang memberikan teladan kepada negara-negara anggota ASEAN lainnya tentang bagaimana memberikan akses kepada para pengungsi. Terlebih, Indonesia sudah memiliki instrumen hukum untuk melindungi pengungsi.
Debbie menuturkan banyak negara-negara yang berhasil mencapai pembangunan karena kontribusi para pengungsi. Artinya, pengungsi bisa menguntungkan, bukan menjadi beban, jika negara memperbolehkan mereka untuk berkontribusi.
Sementara itu, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) menegaskan komitmen untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam melindungi pengungsi Rohingya yang menetap di Indonesia, termasuk yang ada di Aceh.
Associate Communications Officer UNHCR Indonesia, Mitra Salima Suryono, mengatakan pihaknya dan pemerintah Indonesia telah berkoordinasi dengan baik selama bertahun-tahun untuk memberikan akses kepada seluruh pengungsi, termasuk pengungsi Rohingya, yang mencari suaka di Indonesia.
"Kami tidak bekerja sendirian di sini. Kami bekerja dengan mitra untuk memastikan ketika para pengungsi tiba di Indonesia, maka mereka diperbolehkan tinggal dalam jangka waktu tertentu," tutur Mitra.
Mitra menekankan UNHCR akan tetap memberikan akses dan fasilitas kepada para pengungsi Rohingya di Indonesia, memenuhi kebutuhan para pengungsi, termasuk pangan, kesehatan, dan pendidikan. Para pengungsi Rohingya juga memiliki kemampuan seperti warga negara lainnya yang bisa berkontribusi bagi masyarakat sekitar.
"Pengungsi Rohingya tetaplah orang-orang seperti kita--punya hobi dan keahlian. Mereka memiliki kapabilitas jika diberikan kesempatan," ucapnya.
Pilihan editor: Aktor Ji Chang Wook Dinobatkan Jadi Korean Friends of Indonesia di Resepsi Diplomatik HUT RI Ke-79
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini