Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Inflasi di Pakistan Berdampak pada Harga Hewan Kurban

Warga Pakistan mengeluhkan mahalnya hewan kurban untuk Idul Adha, di tengah masalah inflasi yang dihadapi negara tersebut.

15 Juni 2024 | 20.00 WIB

Ilustrasi sapi qurban. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Perbesar
Ilustrasi sapi qurban. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Pakistan yang datang ke pasar guna membeli hewan kurban seperti sapi, unta dan kambing untuk Idul Adha yang jatuh pada Senin, 17 Juni 2024 mengeluhkan kenaikan harga ternak pekan ini, di tengah masalah inflasi negara tersebut. Pakistan dilanda inflasi di atas 20 persen sejak Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tahun lalu pada bulan yang sama, inflasi melonjak hingga 38 persen karena Pakistan melakukan reformasi sebagai bagian dari program dana talangan Dana Moneter Internasional (IMF). Meski inflasi telah menurun, para pelanggan di pasar ternak utama di Karachi – kota terbesar di Pakistan – mengatakan mereka masih menghadapi harga yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Tidak ada dampaknya (melambatnya inflasi). Harga ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Harga seekor hewan yang mencapai 100 ribu rupee (Rp19,7 juta) tahun lalu mencapai 150 ribu rupee (Rp29 juta) tahun ini,” kata Mohammad Asif, pelanggan, kepada Arab News.
 
Pembeli lain, Abdur-Rehman, mengatakan klaim Islamabad bahwa mereka telah menurunkan inflasi bertentangan dengan klaim pasar. “Harganya naik tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
 
Mohammad Chhuttal, pedagang yang melakukan perjalanan sekitar 540 km dari kota Ghotki untuk menjual sapi-sapinya di Karachi, mengatakan dampak tingginya inflasi tahun lalu masih terasa tahun ini. Para pedagang mengatakan inflasi melemahkan daya beli konsumen biasa. Mereka mencatat jumlah pelanggan di pasar tidak hanya lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, namun masyarakat juga cenderung memilih hewan yang lebih kecil.
 
Pakistan, perekonomian yang tumbuh paling lambat di kawasan Asia Selatan, sedang melakukan pembicaraan dengan IMF mengenai pinjaman yang diperkirakan berjumlah antara US$6 miliar (Rp98,9 triliun) hingga US$8 miliar (Rp131,8 triliun) untuk mencegah gagal bayar (default). Negara itu berhasil menghindari gagal bayar pada musim panas lalu berkat dana talangan jangka pendek IMF sebesar US$3 miliar (Rp49 triliun) selama sembilan bulan.
 
Umat Islam di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Adha dengan menyembelih hewan seperti sapi dan kambing, untuk memperingati peristiwa kurban ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Isma’il atas perintah Allah SWT. Daging hewan ternak yang disembelih kemudian dibagikan kepada keluarga dan teman-teman, juga disumbangkan kepada orang miskin.
 
Perayaan Idul Adha berlangsung selama tiga hari, dan merupakan salah satu dari dua hari raya terpenting dalam kalender Islam. Pakistan akan mulai merayakan Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024. Pekan ini, pemerintahnya mengumumkan tiga hari libur Idul Adha hingga 19 Juni 2024, berdasarkan persetujuan Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


 
ARAB NEWS | REUTERS

Pilihan editor: Bupati Kediri Terjunkan Petugas Cek Daging Kurban

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus