Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Brussels — ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan pisau terhadap tentara di Brussels, Belgia. Klaim ISIS tertuang dalam sebuah pesan pada akun media sosial yang terkait dengan kelompok ekstremis itu yang beredar pada Sabtu, 26 Agustus 2017.
"Pelaku insiden penikaman di Brussels adalah salah satu tentara Negara Islam (ISIS)," kata kantor berita Amaq, yang berafiliasi dengan ISIS, seperti dilansir dari CNN, Ahad, 27 Agustus 2017.
"Dia melakukan serangan tersebut sebagai tanggapan atas seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi.” CNN tidak dapat mengkonfirmasi pernyataan tersebut secara independen.
Penyerang tersebut adalah warga negara Belgia asal Somalia yang lahir pada 1987, kata pihak berwenang. Pihak keamanan belum berhasil mengidentifikasi nama pelaku.
Baca: Lukai Tentara Brussels, Teriak 'Allahu Akbar', Pria Ini Ditembak
Kantor jaksa federal Begia mengatakan pelaku mempunyai catatan kasus aksi penyerangan pada Februari lalu. Namun, tidak ada mempunyai catatan aktivitas teroris. Rumah pelaku di Bruges digeledah polisi semalam.
Dua tentara Belgia tengah berpatroli pada Jumat malam ketika seorang pria menyerang mereka dari belakang dengan sebilah pisau. Kantor Jaksa Penuntut Federal Belgia mengatakan pelaku meneriakkan, “Allahu Akbar.”
Para tentara sedikit terluka, namun satu berhasil menembak penyerang, yang kemudian meninggal di rumah sakit. Dia ditemukan membawa replika senjata api dan dua salinan Al-Quran.
Belgia telah mengalami beberapa serangan teror dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Maret 2016, serangan terkoordinasi di bandara Brussels dan sebuah stasiun metro menyebabkan 31 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Juni lalu, seorang tersangka ditembak di sebuah stasiun transit Brussels setelah sebuah usaha pemboman gagal yang oleh pihak berwenang disebut serangan teroris.
Belgia juga telah menjadi fokus pejabat kontraterorisme karena sejumlah besar orang Belgia telah melakukan perjalanan untuk bergabung dengan ISIS dan kelompok teror lainnya di Suriah dan Irak. Jumlahnya lebih banyak daripada negara Uni Eropa lainnya.
CNN | THE HILL | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini