Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

KBRI Antananarivo Sukses Bina Perajin di Madagaskar

Pembinaan kepada para perajin ini merupakan kerja sama Indonesia dan Madagaskar dalam rangka pemberian capacity building kepada warga Malagasy

25 November 2015 | 23.01 WIB

ANTARA/Regina Safri
Perbesar
ANTARA/Regina Safri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa Usaha Tetap Perwakilan RI, KBRI Antananarivo, Artanto S Wargadinata, mengunjungi Workshop Ms. Rasoloarinimaro Ratsaray yang berhasil mengembangkan kerajinan tangan berbahan baku eceng gondok menjadi produk kerajinan tangan yang mempunyai nilai tambah ekonomi.

Ms. Rasoloarinimaro Ratsaray adalah seorang perajin Malagasy binaan KBRI Antananarivo melalui program Capacity Building kolaborasi tripartit antara KBRI Antananarivo, Benchmark Group, dan LLP-UKM/ SEMSKO pada Juni tahun lalu di Madagaskar, demikian Pensosbud KBRI Antananarivo Madagaskar, Rakotondrina Barnab kepada Antara London, Rabu, 25 November 2015.

KBRI Antananarivo juga mengunjungi proyek percontohan demplot kedelai milik Mr. Ralambosoa Jean yang merupakan binaan KBRI bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI dalam proyek percontohan pembudidayaan kedelai Indonesia di Ambohimangakely.

Kuasa Usaha Tetap Perwakilan RI, Artanto S Wargadinata menyebutkan keberhasilan kedua binaan dengan sektor yang berbeda tersebut merupakan implementasi kerja sama Indonesia dan Madagaskar dalam rangka pemberian capacity building kepada warga Malagasy guna meningkatkan ekonomi Madagaskar.

KBRI Antananarivo diundang menghadiri acara pembukaan pameran kreativitas VOATRA tempat produk kerajinan tangan berbahan baku eceng gondok Ms. Rasoloarinimaro Ratsaray dipamerkan di stand Kementerian Kerajnan Tangan Madagaskar bertempat di kantor Wali Kota Antananarivo.

Dalam sambutannya, menteri Pertanian Madagaskar Rolland Ravatomanga, mewakili pemerintah Madagaskar menyampaikan kedudukan penting produk kerajinan tangan dalam peningkatan ekonomi Malagasy. Tercatat pengunjung lokal dan asing tertarik pada produk kerajinan tangan berbahan baku eceng gondok.

Untuk itu, kerja sama antara pemerintah, perajin Malagasy, dan sektor tercatat bahwa para pengunjung lokal dan asing tertarik pada produk kerajinan tangan berbahan baku eceng gondok. Hal itu perlu ditingkatkan untuk memberikan nilai produk Vita Malagasy (buatan Malagasy) baik di pasar lokal maupun internasional.


ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anisa Luciana

Anisa Luciana

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus