Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Melalui duta besarnya di Malaysia, Kang Chol, pemerintahan Korea Utara meminta Amerika Serikat meninjau kembali 'kebijakan bermusuhan' dengan Pyongyang. Kang Chol mengatakan pencapaian perjanjian damai untuk menggantikan perjanjian genjatan senjata harus diberi prioritas.
"Jika kita menyelesaikan masalah ini, masalah lain dapat diselesaikan dengan mudah. Ini pendirian kami. Jika Amerika Serikat tidak meninjau kebijakan permusuhan dan mencapai kesepakatan damai dengan kami, kami tidak bisa menghentikan program senjata nuklir kami," kata Kang Chol, seperti dilansir The Sun Daily pada 20 Oktober 2015.
Dia menginginkan diadakan negosiasi perjanjian antara kedua pihak untuk membawa perdamaian abadi di Semenanjung Korea.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebelumnya mengatakan Washington siap mengadakan perundingan yang dapat mengurangi pembatasan atas Korea Utara jika sekiranya Pyongyang menunjukan keseriusan dalam mengakhiri program senjata nuklirnya.
Kang Chol mengatakan, idak tepat untuk membandingkan situasi Korea Utara dengan Iran yang mencapai perjanjian dengan kekuatan besar pada Juli lalu dalam menangani program nuklirnya.
"Kami adalah negara nuklir, kami telah memiliki akses ke senjata nuklir, tapi Iran bukan negara nuklir, sehingga agak berbeda," jelasnya.
Kang Chol turut menekankan bahwa setiap perjanjian di masa depan yang melibatkan negaranya mengenai isu nuklir harus dipatuhi dengan tegas, tidak seperti yang dialami Pyongyang di masa lalu.
Dia mengatakan jika Amerika Serikat terus tidak menghiraukan seruan Pyongyang untuk menjalin perjanjian damai, itu akan menjadi sinyal bahwa Washington tidak memiliki niat untuk meninjau kebijakan permusuhannya terhadap Republik Demokratik Rakyat Korea.
YON DEMA | THE SUN DAILY
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini