Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Korut Ingin Berdamai dengan Korsel, Ini Syaratnya

Pencapaian perjanjian damai antara Korea Utara dan Korea Selatan untuk menggantikan perjanjian genjatan senjata.

20 Oktober 2015 | 22.01 WIB

Puluhan keluarga asal Korea Utara dan Korea Selatan menyantap makanan sambil bercengkrama saat reuni keluarga di Diamond Mountain resort, Korea Utara, 20 OKtober 2015. (Kim Do-hoon/Yonhap via AP)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Puluhan keluarga asal Korea Utara dan Korea Selatan menyantap makanan sambil bercengkrama saat reuni keluarga di Diamond Mountain resort, Korea Utara, 20 OKtober 2015. (Kim Do-hoon/Yonhap via AP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Melalui duta besarnya di Malaysia, Kang Chol, pemerintahan Korea Utara meminta Amerika Serikat meninjau kembali 'kebijakan bermusuhan' dengan Pyongyang. Kang Chol mengatakan pencapaian perjanjian damai untuk menggantikan perjanjian genjatan senjata harus diberi prioritas.

"Jika kita menyelesaikan masalah ini, masalah lain dapat diselesaikan dengan mudah. Ini pendirian kami. Jika Amerika Serikat tidak meninjau kebijakan permusuhan dan mencapai kesepakatan damai dengan kami, kami tidak bisa menghentikan program senjata nuklir kami," kata Kang Chol, seperti dilansir The Sun Daily pada 20 Oktober 2015.

Dia menginginkan diadakan negosiasi perjanjian antara kedua pihak untuk membawa perdamaian abadi di Semenanjung Korea.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebelumnya mengatakan Washington siap mengadakan perundingan yang dapat mengurangi pembatasan atas Korea Utara jika sekiranya Pyongyang menunjukan keseriusan dalam mengakhiri program senjata nuklirnya.

Kang Chol mengatakan, idak tepat untuk membandingkan situasi Korea Utara dengan Iran yang mencapai perjanjian dengan kekuatan besar pada Juli lalu dalam menangani program nuklirnya.

"Kami adalah negara nuklir, kami telah memiliki akses ke senjata nuklir, tapi Iran bukan negara nuklir, sehingga agak berbeda," jelasnya.

Kang Chol turut menekankan bahwa setiap perjanjian di masa depan yang melibatkan negaranya mengenai isu nuklir harus dipatuhi dengan tegas, tidak seperti yang dialami Pyongyang di masa lalu.

Dia mengatakan jika Amerika Serikat terus tidak menghiraukan seruan Pyongyang untuk menjalin perjanjian damai, itu akan menjadi sinyal bahwa Washington tidak memiliki niat untuk meninjau kebijakan permusuhannya terhadap Republik Demokratik Rakyat Korea.

YON DEMA | THE SUN DAILY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hadriani Pudjiarti

Hadriani Pudjiarti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus