Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
FLOR Contemplacion, 42 tahun, hanya perempuan biasa. Saking bersahajanya, ia terpaksa menjadi pembantu rumah tangga di Kota Singa. Tetapi, pada akhir hidupnya, perempuan asal Filipina ini disambut bak selibriti, delapan tahun silam. Pulang dengan tubuh tak bernyawa, puluhan ribu orang berjejal di sepanjang jalan yang dilalui jenazahnya dari bandara. Bahkan Ibu Negara, Amelita Ramos, datang menyambutnya—hal yang tak terbayangkan terjadi bila Contemplacion kembali hidup-hidup.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo