Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan dari militer yang berkuasa di Myanmar telah mengadakan pembicaraan, yang difasilitasi oleh Cina, dengan tiga kelompok pemberontak bersenjata memimpin serangan anti-junta, media pemerintah melaporkan kata juru bicara junta pada Senin, 11 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Myanmar sedang berjuang melawan lawan-lawan bersenjata di beberapa bidang, dalam tantangan terberat terhadap cengkeramannya di negara Asia Tenggara tersebut sejak mereka merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih melalui kudeta tahun 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelompok pemberontak Myanmar yang bersekutu dengan pemerintah paralel pro-demokrasi melancarkan serangan terkoordinasi pada akhir Oktober, mengambil alih beberapa pos militer dan kota-kota dekat perbatasan dengan Cina di negara bagian utara dan barat.
“Komite Koordinasi Persatuan dan Perdamaian Nasional Myanmar bertemu dengan perwakilan MNDAA, TNLA dan AA dengan bantuan Cina,” kata Zaw Min Tun, menurut saluran Telegram MRTV, merujuk pada kelompok etnis bersenjata yang mempelopori serangan tersebut.
Berdasarkan perkembangan pembicaraan, kemungkinan besar akan ada pertemuan lagi di akhir bulan ini.
Tidak jelas kapan atau di mana pertemuan itu berlangsung dan Zaw Min Tun tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang dibicarakan.
Perwakilan dari ketiga kelompok pemberontak tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters. Pejabat Cina tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Pernyataan itu muncul ketika pertempuran terus berlanjut di dua pertiga negara itu, menewaskan lebih dari 360 warga sipil dan membuat lebih dari setengah juta orang mengungsi, menurut PBB.
REUTERS