Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Militer Myanmar Bertemu Kelompok Pemberontak dengan Bantuan Cina

Perwakilan militer Myanmar mengadakan pembicaraan, yang difasilitasi oleh Cina, dengan kelompok pemberontak bersenjata memimpin serangan anti-junta.

11 Desember 2023 | 20.39 WIB

Juru bicara junta militer Myanmar Zaw Min Tun berbicara dalam konferensi pers kementerian informasi di Naypyitaw, Myanmar, 23 Maret 2021. REUTERS
Perbesar
Juru bicara junta militer Myanmar Zaw Min Tun berbicara dalam konferensi pers kementerian informasi di Naypyitaw, Myanmar, 23 Maret 2021. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan dari militer yang berkuasa di Myanmar telah mengadakan pembicaraan, yang difasilitasi oleh Cina, dengan tiga kelompok pemberontak bersenjata memimpin serangan anti-junta, media pemerintah melaporkan kata juru bicara junta pada Senin, 11 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Militer Myanmar sedang berjuang melawan lawan-lawan bersenjata di beberapa bidang, dalam tantangan terberat terhadap cengkeramannya di negara Asia Tenggara tersebut sejak mereka merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih melalui kudeta tahun 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelompok pemberontak Myanmar yang bersekutu dengan pemerintah paralel pro-demokrasi melancarkan serangan terkoordinasi pada akhir Oktober, mengambil alih beberapa pos militer dan kota-kota dekat perbatasan dengan Cina di negara bagian utara dan barat.

“Komite Koordinasi Persatuan dan Perdamaian Nasional Myanmar bertemu dengan perwakilan MNDAA, TNLA dan AA dengan bantuan Cina,” kata Zaw Min Tun, menurut saluran Telegram MRTV, merujuk pada kelompok etnis bersenjata yang mempelopori serangan tersebut.

Berdasarkan perkembangan pembicaraan, kemungkinan besar akan ada pertemuan lagi di akhir bulan ini.

Tidak jelas kapan atau di mana pertemuan itu berlangsung dan Zaw Min Tun tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang dibicarakan.

Perwakilan dari ketiga kelompok pemberontak tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters. Pejabat Cina tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Pernyataan itu muncul ketika pertempuran terus berlanjut di dua pertiga negara itu, menewaskan lebih dari 360 warga sipil dan membuat lebih dari setengah juta orang mengungsi, menurut PBB.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus