Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Harare -- Bekas Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, bakal menghadiri upaya pelantikan Presiden baru yaitu Emmerson Mnangagwa, pada Jumat, 24 Nopember 2017 waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini persiapan acara pelantikan sedang berlangsung di Stadium Olahraga Nasional di Harare," begitu dilansir media lokal alternatif, Zimbabwean, mengutip siaran televisi pemerintah ZBC, Jumat, 24 Nopember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Kemiripan Kudeta Mugabe di Zimbabwe dengan Peristiwa 1965
Baca: Pemerintah Baru Zimbabwe Jamin Imunitas untuk Robert Mugabe
Zimbabwe bakal menggelar pemilihan Presiden pada pertengahan 2018 untuk memilih Presiden definitif pengganti Mugabe, yang telah berkuasa selama 37 tahun.
Mengenai perkembangan baru ini, kelompok oposisi Zimbabwe, MC-T, mengaku cukup optimis bahwa,"Emmerson Mnangagwa tidak akan meniru kejahatan, korupsi, kebobrokan dan ketidak-mampuan rezim Mugabe dalam memerintah."
Juru bicara kelompok ini, Obert Gutu, mengatakan kelompok oposisi akan memantau perilaku Mnangagwa secara ketat. "Ini terutama terkait perombakan semua pilar penindasan yang dibangun rezim Mugabe," kata Gutu.
Mnangagwa merupakan orang kepercayaan Mugabe dan sempat diangkat menjadi wakil Presiden sebelum dipecat karena dianggap menyaingi Grace Mugabe. Grace merupakan istri dari Mugabe dan digadang-gadang suaminya bakal menjadi Presiden.
Mugabe menyerahkan surat pengunduran diri kepada parlemen setelah didesak kelompok militer dan partai politik berkuasan, Zanu-PF, yang didirikan Mugabe sendiri. Ini terjadi setelah militer mengambil alih kekuasaan pemerintah karena Mugabe memberhentikan Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa, yang didukung kelompok militer.
ZIMBABWEAN