Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

2 Mei 2024 | 10.35 WIB

Koleksi Moschino yang membuat desain dengan teman Candy Crush. dailymail.co.uk
Perbesar
Koleksi Moschino yang membuat desain dengan teman Candy Crush. dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pastor di Gereja Katolik di Amerika Serikat ditahan dan didakwa mencuri lebih dari US$ 40.000 atau setara Rp 647 juta dari gereja akibat kecanduan game online. Pendeta bernama Lawrence Kozak ini diduga telah menggunakan kartu kredit gereja St. Thomas More untuk pengeluaran seperti transaksi mikro dalam game di Candy Crush dan Mario Kart Tour

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pada 25 April 2024, jaksa penuntut di Chester County, Pennsylvania, menangkap dan mendakwa pastor tersebut atas pencurian dan pelanggaran lainnya selama tiga tahun. Pria berusia 51 tahun itu dicopot dari jabatannya pada 2022 dan diberikan cuti administratif oleh Keuskupan Agung Philadelphia. Ia ketahuan mencuri dana gereja setelah seorang akuntan memeriksa keuangan gereja. Sebagian besar dana dihabiskan di App Store.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut The Philadelphia Enquirer, akuntan tersebut menemukan jumlah transaksi yang sangat besar di Apple Store, pada rekening kartu kredit yang terhubung dengan gereja. Kozak adalah pemegang ID Apple. Pembelian tersebut telah dilakukan terus menerus dari tahun 2019 hingga 2022.

Selama interogasi polisi, dia mengungkapkan bahwa dia sedang mencari terapi untuk mengatasi kecanduannya terhadap game dan pengeluaran terkait game. Selain itu, dia mengatakan bahwa menggunakan uang itu agar bisa naik level di game yang sedang dimainkannya. 

Meskipun Kozak mengatakan bahwa kartu kredit tersebut dihubungkan dengan teleponnya untuk keperluan pengeluaran resmi gereja, dia membantah menggunakan kartu kredit gereja dengan sengaja. Ia mengakui kemungkinan telah menggunakan kartu kredit secara tidak sengaja. 
Menurut dia, pembelanjaan yang tidak disengaja tersebut diakibatkan oleh kurangnya perhatian terhadap detail. Para detektif mengatakan alasannya tidak bisa masuk akal.

Untuk melunasi sebagian utang kartu kredit, Kozak telah mengeluarkan dana sebesar US$ 10.000. Dia telah meminta maaf kepada gereja dan memberi mereka tambahan US$ 8.000 sejak ditangkap.

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus