Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengatakan Presiden Vladimir Putin akan mengakhiri perang Rusia Ukraina pada 9 Mei 2022. Ia mengaku mendengar hal itu dari Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban. Namun Paus pesimistis perang segera berakhir.
Dikutip dari Times of Israel, Paus juga telah meminta bertemu dengan Putin namun belum ada tanggapan apa pun. “Ketika saya bertemu dengan Orban, dia memberi tahu bahwa Rusia punya rencana pada 9 Mei. Semuanya akan berakhir," kata Paus kepada surat kabar Italia Corriere Della Sera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena bukan hanya Donbas, Krimea, Odesa, tapi Rusia juga mengambil pelabuhan Laut Hitam dari Ukraina. Saya pesimistis, tetapi kita harus berbuat segala kemungkinan untuk menghentikan perang,” ujarnya.
Tanggal 9 Mei merupakan “Hari Kemenangan” Rusia. Pada hari itu setiap tahun Rusia merayakan penyerahan Jerman oleh Nazi di 1945 kepada pasukan sekutu, termasuk Uni Soviet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bulan lalu, Orban dan Paus bertemu di Vatikan untuk berdiskusi. Paus Fransiskus menunjukkan penghargaannya atas sambutan yang diberikan Hongaria kepada warga Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia.
Paus mengatakan kepada surat kabar Corriere Della Sera bahwa dia telah mengirim pesan kepada Putin sekitar 20 hari setelah konflik. Pesan itu menyatakan bahwa Paus Fransiskus bersedia datang ke Moskow. "Kami belum menerima tanggapan meskipun saya khawatir Putin tidak ingin bertemu." ujarnya.
Paus telah berulang kali menyerukan perdamaian di Ukraina. Ia juga mengecam “perang yang kejam dan tidak masuk akal” tanpa pernah menyebut nama Putin atau Moskow.
Kepala Gereja Katolik Roma juga mengatakan Paus Fransiskus tidak akan bepergian ke Ukraina dalam waktu dekat. “Saya tidak akan pergi ke Kyiv untuk saat ini. Saya merasa saya tidak harus pergi. Saya harus ke Moskow dulu, saya harus bertemu Putin dulu,” katanya.
Paus Fransiskus juga menyinggung soal pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill yang merupakan sekutu dekat Putin. Namun sejak invasi Rusia ke Ukraina, seruan Paus untuk perdamaian kontras dengan pendekatan Kirill yang membela operasi militer Putin di Ukraina.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa pada 9 Mei, Rusia kemungkinan akan secara resmi mendeklarasikan perang terhadap Ukraina. Selama ini Rusia menyebut invasi militer sebagai operasi khusus di Ukraina.
Baca: Putin Balas Sanksi Ekonomi Barat, Teken Dekrit Larangan Ekspor
TIMES OF ISRAEL | NY POST