Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Penyelenggara Kasino Terbesar MGM Resorts Diretas, Kerugian Rp1,5 T

Serangan peretas sebabkan Penyelenggara kasino terbesar di dunia MGM Resorts International menderita kerugian sampai Rp1,5 triliun.

6 Oktober 2023 | 09.00 WIB

MGM Grand Hotel and Casino di Las Vegas, Nevada, AS, 13 September 2023. REUTERS/Bridget Bennett/File Photo
Perbesar
MGM Grand Hotel and Casino di Las Vegas, Nevada, AS, 13 September 2023. REUTERS/Bridget Bennett/File Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggara kasino terbesar di dunia MGM Resorts International terkena serangan siber bulan lalu yang menyebabkan operasi terganggu sehingga merugikan perusahaan sampai $100 juta atau Rp1,5 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

MGM menutup sistemnya setelah mendeteksi serangan tersebut mengandung kerusakan, kata perusahaan itu, Kamis, 5 Oktober 2023. Mereka memperkirakan akan mengeluarkan biaya kurang dari $10 juta untuk perbaikan.
 
Setelah serangan bulan lalu, pelanggan memposting gambar media sosial yang menunjukkan mesin slot dengan pesan kesalahan dan antrian di hotel-hotel di Las Vegas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah kelompok peretas bernama AlphV mengklaim terlibat dalam serangan tersebut. Sumber sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa AlphV bekerja dengan perusahaan lain bernama Scattered Spider untuk membobol sistem MGM dan mencuri data untuk pemerasan.

MGM menolak berkomentar apakah pihaknya diminta atau membayar uang tebusan.
 
Data pribadi pelanggan yang menggunakan layanan MGM sebelum Maret 2019, termasuk informasi kontak, jenis kelamin, tanggal lahir dan nomor SIM, telah dibobol, kata perusahaan tersebut.

“Kami juga yakin jumlah nomor Jaminan Sosial dan nomor paspor yang diperoleh lebih terbatas,” katanya.

“Kami tidak memiliki bukti bahwa pelaku kriminal telah menggunakan data ini untuk melakukan pencurian identitas atau penipuan akun.”
 
Peretas sering kali menyimpan data curian untuk mendapatkan uang tebusan dan mungkin juga membocorkannya ke forum publik atau menjualnya ke penjahat dunia maya lainnya.

Pelanggaran data MGM, yang sedang diselidiki FBI, adalah contoh nyata bagaimana organisasi besar tetap rentan terhadap kejahatan dunia maya. Analis yang melacak Scattered Spider mengatakan semakin banyak organisasi yang tertipu oleh skema rekayasa sosial yang terampil dari kelompok tersebut.

MGM mengatakan para peretas tidak memperoleh nomor rekening bank pelanggan atau informasi kartu pembayaran, dan tidak ada data dari hotel resor mewah The Cosmopolitan of Las Vegas yang dibobol.

“Ruang lingkup biaya dan dampak terkait masalah ini belum ditentukan,” kata MGM dalam pengajuan peraturan.

Perusahaan memperkirakan pelanggaran tersebut akan berdampak negatif sekitar $100 juta terhadap laba inti properti yang disesuaikan untuk divisi Las Vegas Strip, dan memperkirakan total hunian sebesar 93% pada bulan Oktober ini dibandingkan 94% pada bulan yang sama tahun lalu.

“Hampir semua sistem yang dapat diakses oleh tamu Perusahaan telah dipulihkan,” katanya, sambil menambahkan bahwa mereka memperkirakan tidak akan ada dampak terhadap hasil setahun penuh dari seragan tersebut.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus