Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Chile, Sebastian Pinera tewas dalam kecelakaan helikopter. Adapun tiga penumpang lainnya cedera, menurut laporan media El Libero, pada Selasa, 6 Februari 2024. Kecelakaan sekitar pukul 3 sore waktu setempat di Danau Ranco akibat kondisi cuaca buruk, menurut laporan tersebut.
Mengenal Sebastian Pinera
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebastian Pinera menjabat sebagai Presiden Chile dua periode. Jabatan pertama pada 2010 hingga 2014. Jabatan kedua pada 2018 hingga 2022. Dikutip dari Britannica, Sebastian Pinera lahir di Santiago, pada 1 Desember 1949. Ketika masih kecil, keluarganya pindah ke Amerika Serikat, karena ayahnya bekerja di Badan Corporacion de Fomento de la Produccion atau CORFO. Mereka menetap selama empat tahun di sana, dan kembali ke Chile pada pertengahan tahun 1950-an.
Pinera belajar di Universitas Katolik Chile. Dengan bantuan beasiswa Fulbright, ia ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studinya, menerima gelar master dan doktor (1976) di bidang ekonomi dari Universitas Harvard. Ia bertugas di fakultas ekonomi Universitas Katolik Chile sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an. Ia juga mengajar di Universitas Chile dan Sekolah Bisnis Valparaiso (Universitas Adolfo Ibanez).
Setelah menyelesaikan studinya di luar negeri, Pinera kembali ke Chile dan memulai karier bisnisnya. Ia menjadi salah satu pengusaha sukses di Chile, terutama di bidang keuangan dan media. Perusahaannya, Bancard, merupakan salah satu perusahaan kartu kredit terkemuka di Chile yang berdiri pada 1976. Ia memiliki saham di berbagai perusahaan lain, termasuk media massa.
Karier Politik Sebastian Pinera
Pinera memulai karier politiknya pada awal tahun 1990-an. Ia terpilih sebagai Senator untuk daerah Santiago Timur pada 1990 dan 1998. Pada 2010, setelah beberapa kali mencalonkan diri, Pinera terpilih sebagai Presiden Chile menggantikan Michelle Bachelet.
Selama masa jabatannya yang pertama, Pinera berfokus ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Dia juga menghadapi protes mahasiswa mengenai biaya pendidikan yang tinggi.
Ketika terpilih kembali sebagai presiden pada 2018, Pinera berjanji untuk memperkuat ekonomi Chile dan mengatasi ketimpangan sosial. Namun, masa jabatannya kali ini diwarnai oleh protes massal yang berkembang pesat pada 2019. Masalahnya menyoroti ketakpuasan publik terhadap ketaksetaraan sosial dan sistem politik.
Sebastian Pinera dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam politik Chile. Dia orang konservatif pertama yang memimpin negara itu sejak berakhirnya pemerintahan diktator Augusto Pinochet pada 1990.
KAKAK INDRA PURNAMA | ANTARA