Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi mengatakan para pemimpin negara G20 akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 secara virtual pada 21-22 November 2020 dengan Saudi sebagai tuan rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pandemi Covid-19 membuat acara KTT G20 ini berlangsung secara virtual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arab Saudi adalah negara pengekspor minyak utama dunia dan sekutu terkemuka Amerika Serikat.
Negara ini mengambil alih kepresidenan kelompok G20 pada saat kritik global yang keras terhadap rekam jejak Hak Asasi Manusia atau HAM negara itu terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada tahun 2018 lalu dan perang Yaman.
Pemerintah berusaha mengalihkan perhatian dunia kepada reformasi ekonomi yang diluncurkan penguasa de facto, Putra Mahkota Mohammed Bin Salman atau MBS, yang bertujuan membuka kerajaan dan membuat kegiatan ekonomi negara itu menjadi lebih bervariasi.
“Raja Salman, yang menjalani operasi pada Juli lalu, akan memimpin KTT G20 pada November 2020 mendatang,“ begitu pernyataan Sekretariat G20 Saudi seperti dilansir Reuters pada Senin, 28 September 2020.
Para pemimpin Saudi menilai posisi negara itu sebagai pimpinan G20 sebagai bukti peran utamanya dalam ekonomi global.
“Konferensi Tingkat Tinggi itu akan fokus pada isu melindungi kehidupan manusia dan memulihkan pertumbuhan ekonomi dengan menangani kerentanan yang ditemukan selama pandemi berlangsung dan meletakkan fondasi untuk masa depan yang lebih baik,“ begitu pernyataan dari Saudi.
Kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia ini telah menyumbang lebih dari US$21 miliar atau sekitar Rp313 triliun untuk mendukung langkah-langkah, seperti produksi dan distribusi vaksin Covid-19 untuk memerangi wabah ini.
Mereka juga telah menyuntikkan US$11 triliun atau sekitar Rp164 triliun untuk membendung dampak ekonomi dari pandemi dan meluncurkan inisiatif penangguhan utang untuk negara-negara termiskin di dunia.
Penangguhan utang itu bertujuan menunda pembayaran utang sekitar US$14 miliar atau sekitar Rp280 triliun, yang jatuh tempo pada tahun ini.
Menjelang pelaksanaan KTT G20, pemerintah Arab Saudi telah memenjarakan delapan orang dengan hukuman penjara selama tujuh dan 20 tahun atas pembunuhan Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2018. Pejabat Saudi membantah Pangeran Mohammed Bin Salman atau MBS memainkan peran.
Tetapi pada 2019, MBS menunjukkan adanya tanggung jawab pribadi terkait kasus ini dengan mengatakan “itu terjadi di bawah pengawasan saya”.
Mereka juga telah mencoba untuk keluar dari konflik yang mahal di Yaman. Perang ini terjadi antara koalisi yang dipimpin Arab Saudi dengan pasukan kelompok Houthi, yang didukung Iran selama lebih dari lima tahun terakhir. Ada yang melihat perang ini sebagai pertarungan proksi antara Arab Saudi dan Iran.
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber: