Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, membuka akhirnya kantor pusat di Cyberjaya, Malaysia. Headquarter atau HQ ini nantinya akan difungsikan, selain sebagai kantor pusat, juga untuk service center dan experience center. Lantas seperti apakah profil kota Cyberjaya ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil kota Cyberjaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cyberjaya merupakan sebuah kota di Selangor, Malaysia. Luasnya 28,94 kilometer persegi. Kota ini bagian dari Multimedia Super Corridor. Diharapkan menjadi pusat perkembangan Malaysia untuk masa mendatang seiring tumbuhnya beragam perusahaan teknologi dan TI. Lokasinya dapat dicapai dari Kuala Lumpur dalam waktu 40 menit. Dari Bandara Internasional Kuala Lumpur dalam 30 menit. Dan, tak sampai satu jam dari Port Klang.
Cyberjaya diresmikan pada Juli 1999 oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Semenjak itu, berbagai perusahaan berteknologi tinggi pindah ke kota ini. Universitas Multimedia atau MMU adalah salah satu komponen awal Cyberjaya. Kota ini dibangun di atas bekas perkebunan sawit. Saat ini telah memiliki sebuah mal kecil, hotel, dan berbagai bangunan komersial. Namun, masih kekurangan sarana pemukiman.
Sejarah kota Cyberjaya
Dinukil dari jurnal Town & Country Planning Department, Malaysia pada 2000, Urban Design Guidelines for Cyberjaya, ide kota bertema IT ini muncul dari studi oleh konsultan manajemen McKinsey untuk Multimedia Super Corridor atau MSC yang ditugaskan oleh Pemerintah Federal Malaysia pada 1995. Departemen Perencanaan Kota dan Pedesaan di Kementerian Perumahan dan Pemerintah Daerah ditunjuk sebagai badan pelaksana.
Katalisnya berupa persetujuan Nippon Telephone and Telegraph atau NTT pada 1996. Persetujuan itu menempatkan pusat penelitian dan pengembangan ini di sebelah barat pusat pemerintahan Malaysia, Putrajaya. Lalu, dikutip dari dokumen Multimedia Development Corporation atau MDC dipercaya sebagai lembaga yang mengawasi penerapan MSC itu.
Dinukil dari dokumen MDC pada 2003, Guidelines on Telecommunication Infrastructure & Facilities Provisioning for Buildings in MSC, pada awal 1997, implementasi real estat ini diprivatisasi ke Cyberview Sdn Bhd. Pada saat itu, Cyberview mendirikan perusahaan patungan. Terdiri dari entitas seperti Setia Haruman, NTT, Golden Hope, MDeC, Permodalan Nasional Berhad, dan Kumpulan Darul Ehsan Berhad, serta perwakilan dari Pemerintah Selangor.
Setia Haruman diminta memimpin pembangunan ini. Perusahaan federal pemerintah, Telekom Malaysia dan Tenaga Nasional, juga diwajibkan menyediakan infrastruktur telekomunikasi dan pasokan listrik. Rencana ambisiusnya adalah mengembangkan lahan 1.430 hektare pada 2006, dan sisanya 1.460 hektare dikembangkan setelah 2011. Konsultan manajemen teknik, Pengurusan Lebuhraya Bhd, kemudian ditunjuk mengelola proyek ini.
Namun, karena krisis keuangan Asia yang terjadi pada akhir 1997, upaya tersebut dianggap tidak dapat dijalankan lagi. Hal ini mengharuskan Pemerintah mengambil alih 55 persen dan 15 persen saham Cyberview yang masing-masing dimiliki oleh Setia Haruman dan NTT melalui Kementerian Keuangan. Transaksi tersebut memberi pemerintah 70 persen saham, dan Cyberview tetap menjadi perusahaan milik pemerintah sejak saat itu.
Peran Cyberview mencakup penerapan berbagai inisiatif pembangunan dan pemerintahan. Sementara Setia Haruman menjalankan perannya sebagai pengembang utama. Selain itu, Cyberview juga ditugaskan untuk melakukan pemeliharaan seluruh kota dan memelopori program antarmuka investor dan berpusat pada komunitas di Cyberjaya.
Tesla buka kantor pusat di Cyberjaya
Tesla membuka akhirnya kantor pusat di Cyberjaya, Malaysia. Dikutip dari media lokal Malaysia, The Star, pembukaan kantor pusat ini sejalan dengan rencana investasi Tesla di Malaysia. Tesla rencananya akan mengembangkan penjualan mobil listrik dan menyebarkan jaringan SPKLU Supercharger.
Menariknya, pembangunan kantor pusat Tesla di Cyberjaya ini hanya membutuhkan waktu dua bulan. Kantor pusat tersebut juga dilengkapi dengan ruang kerja terbuka yang besar, ruang pelanggan, kafetaria staf, dan auditorium yang dapat menampung hingga 250 orang. Direncanakan jadi pusat layanan serta experience center tercanggih.
Di sana juga dilengkapi dengan delapan supercharger DC 250kW dan 12 pengisi daya AC 22kW yang disediakan untuk penggunaan internal perusahaan. Selain itu, markas ini menjadi pusat semua aktivitas operasi Tesla, baik untuk pemasaran, pelatihan, dan dukungan pelanggan. Pusat layanan ini juga dilengkapi alat diagnostik canggih dan dikelola teknisi terlatih, serta didukung gudang suku cadang khusus.
Tesla juga telah membuka pemesanan mobil listrik Model Y di Malaysia. Pengiriman pertama model itu dijadwalkan pada akhir 2023. Harga mobil listrik Model Y di Malaysia kini disebut lebih murah dibanding di Indonesia. Di sana, Tesla Model Y dibanderol dengan harga 189 ribu ringgit atau setara Rp 600 jutaan. Sedangkan di Indonesia harganya tembus miliaran rupiah.
Direncanakan sejak Maret lalu
Pada Maret lalu, Pemerintah Malaysia telah mengizinkan Tesla mengimpor kendaraan listrik atau EV yang dioperasikan dengan baterai ke negaranya. Sejalan dengan itu, perusahaan Elon Musk juga akan mendirikan kantor di Malaysia, memperkenalkan showroom, pusat servis, dan mendirikan jaringan “supercharger”, menurut Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia.
“Kami senang dengan keputusan Tesla untuk membangun kehadirannya di ekosistem kendaraan listrik di Malaysia,” kata Menteri Tengku Zafrul Aziz seperti dikutip Free Malaysia Today, Rabu, 1 Maret 2023..
HENDRIK KHOIRUL MUHID | ERWAN HARTAWAN | FMT | REUTERS