Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di Zimbabwe melancarkan aksi mengejar dan membawa pulang jutaan dolar AS uang kontan dan aset yang diselundupkan Robert Mugabe ke luar negeri selama dia berkuasa sejak tahun 1980 hingga dilengserkan tahun 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Goodson Nguni, Komisioner Komisi Antikorupsi Zimbabwe (Zacc) mengatakan kepada The Guardian, pihaknya akan mengejar terus kekayaan negara yang dicuri hingga akhir bulan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Emmerson Mnangagwa dan istrinya, Auxillia, tiba pada upacara peresmian presiden di ibukota Harare, Zimbabwe, 24 November 2017. Mnangagwa dilantik sebagai presiden Zimbabwe setelah Robert Mugabe mengundurkan diri pada hari Selasa, mengakhiri masa pemerintahannya selama 37 tahun. AP Photo
Beberapa elite politik yang dekat dengan Grace Mugabe, bekas ibu negara Zimbabwe, dan Presiden Emmerson Mnangagwa, telah ditahan. Penahanan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa penyelidikan korupsi dapat digunakan sebagai alat politik.
Nguni menolak tudingan bahwa apa yang dilancarkan bertujuan menyasar musuh Presiden Mnangagwa, mantan Kepala Dinas Intelijen dan Wakil Presiden Zimbabwe setelah militer mengambil kekuasaan pada November 2017. "Apa yang kami lakukan berdasarkan bukti, bukan karena politik," ujarnya.
Emmerson Mnangagwa, berjalan bersama istrinya Auxillia, saat akan menghadiri upacara pelantikan Emmerson Mnangagwa sebagai presiden Zimbabwe di ibukota Harare, Zimbabwe, 24 November 2017. Mnangagwa dilantik sebagai presiden Zimbabwe setelah Robert Mugabe mengundurkan diri. AP Photo
Surat kabar The Herald dalam pemberitaannya menulis, setelah tidak menjabat sebagai presiden, Mugabe mendapatkan kediaman resmi dari negara. Selain itu, negara juga menyediakan armada kendaraan, jet pribadi yang semuanya ditanggung pemerintah Zimbabwe. Mugabe mendapatkan pengawalan sedikitnya 20 personel keamanan.