Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BUKAN peningkatan kemakmuran sebagian kecil orang Indonesia yang pantas disyukuri, tapi bertambah miskinnya mayoritas itulah yang patut disesali. Hasil survei Merrill Lynch dan Capgemini, yang mencatat jumlah orang Indonesia berharta sekitar Rp 9 miliar naik 16,2 persen, hanya menunjukkan ketimpangan luar biasa bila disandingkan dengan data Badan Pusat Statistik. BPS menemukan orang miskin menjadi 16,58 persen—naik 6 persen dibandingkan sebelum krisis. Sungguh miris mendapati 20 ribu orang Indonesia menguasai Rp 184 triliun, sedangkan pendapatan per kapita lebih dari 200 juta orang yang lain hanya Rp 15 juta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo