Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, mencuat sebagai salah satu calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo. Nama Budi diusulkan oleh kelompok relawan Pro Patria Pro Ganjar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan surat undangan yang diterima Tempo, kelompok relawan itu menyatakan akan menggelar acara deklarasi dukungan terhadap pria yang akrab disapa BG tersebut pada hari ini, Ahad, 4 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mengundang rekan-rekan jurnalis cetak maupun elektronik dalam rangka deklarasi dukungan kepada Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan, SH, Msi, PhD, sebagai calon wakil presiden mendamping calon presiden Ganjar Pranowo," tulis undangan yang ditandangtani Ketua Umum Pro Patria Pro Ganjar, Yoppie Khan dan Sekretaris Jenderal Soerjo Bawono.
Berdasarkan informasi yang berhasil Tempo kumpulkan, kelompok relawan Pro Patria Pro Ganjar ini terbentuk sejak awal tahun lalu, sebelum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendeklarasikan Ganjar sebagai Capres pada 21 April 2023.
Yoppie Khan dan Soerjo Bawono adalah rekan satu almamater Ganjar di Universitas Gadjah Mada (UGM). Yoppie tercatat sebagai ketua kelompok alumni UGM yang memiliki hobi memelihara dan membudidayakan anggrek. Kelompok itu diberi nama Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Orchid.
Pada Januari lalu, Kagama Orchid merilis dan mematenkan lima jenis anggrek hasil persilangan mereka. Satu dari lima anggrek itu diberi nama Dendrobium Ganjar Pranowo dan mendapatkan sertifikat resmi dari The Royal Holticulrural Society Inggris. Ganjar sendiri merupakan Ketua Kagama.
Profil singkat Budi Gunawan
Budi Gunawan menjabat sebagai Kepala BIN sejak 2016. Dia sebelumnya sempat menjadi Wakil Kepala Polri (Wakapolri) mendampingi dua Kapolri, yaitu: Jenderal Badrodin Haiti (2015-2016) dan Jenderal Tito Karnavian (2019
BG dikenal sebagai perwira Polri yang memiliki kedekatan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai pengusug Ganjar Pranowo. Hal itu tak lepas dari pengalamannya menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri saat menjabat sebagai Wakil Presiden (1999-2000) dan Presiden Republik Indonesia (2000-2004).
Setelah tak lagi menjadi ajudan Megawati, BG sempat menduduki sejumlah jabatan penting seperti Kepala Biro Pembinaan Karir (Karobinkar) Sumber Daya Manusia (SDM) Polri, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Kapolda Bali hingga Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri.
Selanjutnya, kasus rekening gendut dan gagal jadi Kapolri
BG sempat bersengketa dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi pada 13 Januari 2015. KPK juga mencium adanya transaksi janggal yang dilakukan BG sehingga kasus ini disebut sebagai kasus rekening gendut.
Akan tetapi BG melakukan perlawanan dengan mengajukan praperadilan dan menang. Statusnya sebagai tersangka gugur dan kemudian kasusnya dilimpahkan ke kepolisian sebelum akhirnya dihentikan karena dinilai tak memiliki bukti yang cukup.
Masalah ini membuat BG kemudian gagal menjadi Kapolri. Padahal, namanya sempat menjadi kandidat yang diajukan Jokowi ke Komisi III DPR. Meskipun sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan, BG tak terpilih sebagai Kapolri. Posisi itu kemudian diberikan kepada Badrodin Haiti.
Setahun berselang, nama BG sempat kembali muncul sebagai calon pengganti Badrodin yang akan pensiun. Akan tetapi, kali ini Jokowi lebih memilih Tito Karnavian. Presiden pun memberikan BG jabatan sebagai Kepala BIN sejak saat itu.
Selain menjabat sebagai Kepala BIN, BG juga tercatat sebagai Ketua Pengurus Besar E-Sport Indonesia (PB ESI).
Bersaing dengan Sandiaga Uno hingga Erick Thohir
Munculnya nama Budi Gunawan membuat bursa Cawapres pendamping Ganjar Pranowo semakin ketat. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyatakan bahwa dirinya telah menerima banyak nama yang disodorkan untuk mendampingi Ganjar. Hal itu diungkap Megawati usai menyambut rombongan Partai Amanat Nasional (PAN) di Kantor PDIP Jumat kemarin.
“Persoalannya, saya mikir terus karena menurut saya kok banyak amat ya yang jadi cawapres. Jadi kan saya mesti pilih dulu satu-satu,” kata Megawati.
PAN disebut mengusulkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pendamping Ganjar. Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memunculkan nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Kini, nama bakal Cawapres Ganjar pun bertambah satu, Budi Gunawan.