Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi salah satu partai politik yang lahir dari semangat perubahan pasca Pemilu Presiden 2014. Resmi berdiri pada 16 November 2014, partai ini didirikan oleh tiga tokoh muda dengan latar belakang jurnalisme dan aktivisme, yakni Grace Natalie, Raja Juli Antoni, dan Isyana Bagoes Oka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PSI terbentuk berdasarkan Akta Notaris Widyatmoko, S.H. Nomor 14 Tahun 2014, dan menjadi satu-satunya partai baru yang berhasil lolos verifikasi hukum setelah Pilpres 2014. Pada Pemilu 2019, PSI memulai debutnya dengan nomor urut 11, meski belum berhasil menembus ambang batas parlemen. Partai ini hanya memperoleh sekitar dua juta suara atau 1,89 persen dari total suara nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun demikian, PSI mencuri perhatian publik lewat pendekatannya yang segar dan modern. Mereka menyapa sesama anggota dengan sebutan “bro” dan “sis,” serta menempatkan caleg perempuan sebanyak 45 persen, sebuah capaian yang menonjol di antara partai politik lainnya. Kini, PSI dipimpin oleh Kaesang Pangarep, anak Jokowi.
Berikut profil tiga pendiri utama Partai Solidaritas Indonesia:
1. Grace Natalie
Grace Natalie Louisa lahir di Jakarta pada 4 Juli 1982. Ia adalah putri dari pasangan Brata Ngadiman dan Anna Clementine. Menempuh pendidikan di SMAK 3 BPK Penabur, Grace kemudian melanjutkan studi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBII) jurusan Akuntansi.
Sebelum terjun ke politik, Grace dikenal luas sebagai jurnalis dan pembawa acara berita. Ia mengawali karier jurnalistiknya lewat ajang “SCTV Goes to Campus” yang membawanya menjadi presenter berita di SCTV, lalu melanjutkan karier ke ANTV dan TvOne. Di TvOne, ia dikenal sebagai penyiar berbagai program seperti Kabar Pasar, Apa Kabar Indonesia, dan Kabar Terkini. Ia juga sempat menimba ilmu di Maastricht School of Management, Belanda, pada 2009.
Grace pernah melakukan wawancara eksklusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta dan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva. Pada 2012, ia mengundurkan diri dari dunia jurnalistik dan menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting. Dua tahun kemudian, ia memilih jalur politik dan turut mendirikan PSI, di mana ia menjabat sebagai Ketua Umum pertama partai tersebut.
Grace Natalie saat ini menjadi Ketua Dewan Pembina PSI, sebelumnya pernah menjabat Staf Khusus Presiden Jokowi.
2. Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni lahir di Pekanbaru, Riau, pada 13 Juli 1977. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (kini UIN Jakarta) pada 2001. Toni kemudian melanjutkan studi S2 di dua kampus ternama luar negeri: University of Bradford, Inggris, melalui beasiswa Chevening Award, dan University of Queensland, Australia, melalui beasiswa Australian Development Scholarship (ADS).
Pada Pemilu 2009, Toni sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP di Dapil Jawa Barat IX, namun belum berhasil lolos ke DPR. Ia juga pernah masuk bursa kandidat Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020, tetapi mengundurkan diri demi fokus membangun PSI.
Secara profesional, Raja Juli pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute dan The Indonesian Institute. Namanya semakin dikenal saat menjadi Wakil Sekretaris dan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Kini, Raja Juli Antoni menjadi Menteri Kehutanan dalam kabinet Prabowo-Gibran.
3. Isyana Bagoes Oka
Ratu Isyana Bagoes Oka lahir di Jakarta pada 14 September 1980. Ia merupakan anak dari I Gusti Benkel Bagoes, seorang profesional di perusahaan minyak, dan Meike Bagoes Oka. Isyana menempuh pendidikan di Fakultas Hubungan Internasional Universitas Indonesia.
Sebelum berkecimpung di dunia politik, Isyana menjalani karier jurnalistik selama 14 tahun. Ia pernah bekerja sebagai reporter di Trans TV, meliput peristiwa besar seperti tsunami Aceh dan Bom Bali II. Ia juga sempat bergabung dengan RCTI sebagai presenter Buletin Malam dan Buletin Siang, serta mewawancarai tokoh-tokoh dunia seperti Presiden AS George W. Bush, Hillary Clinton, hingga pelatih sepak bola Pep Guardiola.
Isyana juga dikenal sebagai mantan model yang pernah mengikuti ajang Pemilihan Wajah Femina pada tahun 2000. Kariernya sempat melebar ke dunia hiburan, termasuk membintangi iklan dan video klip.
Pada 2014, Isyana bersama lima tokoh muda lainnya, termasuk Grace dan Raja Juli, mendirikan PSI. Namun, Isyana baru resmi masuk ke dunia politik praktis pada 2017 dan maju sebagai calon legislatif PSI di Pemilu 2019 dan 2024, meski belum berhasil lolos ke Senayan. Kini, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSI.
Saat ini, Isyana Bagoes Oka menjadi Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia dalam Kabinet Merah Putih.
Ananda Bintang Purwaramdhona, Adil Al Hasan, Reno Eza Mahendra, dan Raden Putri Alpadillah Ginanjar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pemilu Raya PSI: Syarat Pendaftaran Calon Ketua Umum PSI