Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Badrodin dan Tjahjo Tak Setuju Madura Jadi Provinsi  

Kenapa Kapolri dan Mendagri tak setuju Madura jadi provinsi


sendiri?

26 Juli 2015 | 11.33 WIB

Dari kiri: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Mendagri Cahyo Kumolo, Menag Lukman Hakim Syaifudin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjianto, dan Kepala BIN Sutiyoso menemui pers terkait insiden Tolikara, di Istana Negara, J
Perbesar
Dari kiri: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Mendagri Cahyo Kumolo, Menag Lukman Hakim Syaifudin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjianto, dan Kepala BIN Sutiyoso menemui pers terkait insiden Tolikara, di Istana Negara, J

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bangkalan - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengisyaratkan ketidaksetujuannya melepas Pulau Madura jadi provinsi sendiri terpisah dari Jawa Timur. "Untuk memakmurkan warganya, Madura tidak harus jadi provinsi," katanya setelah menghadiri acara Musyawarah Besar IV Masyarakat Madura di Gedung Cakra Universitas Trunojoyo, Madura, Kabupaten Bangkalan, Sabtu, 25 Juli 2015.

Menurut Badrodin, kemakmuran bisa dicapai dengan memaksimalkan program-program yang telah dicanangkan pemerintah untuk Madura. "Semua potensi di Madura harus dimaksimalkan, kesejahteraan bisa dicapai," ucapnya.

Di lain sisi, ujar Badrodin, membentuk sebuah provinsi tidaklah mudah. Semua pihak harus menimbang baik dan buruknya bila Madura jadi provinsi. "Yang penting, wacana provinsi Madura jangan jadi ajang bagi-bagi jabatan," tuturnya. 

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengibaratkan seperti sayur tanpa garam jika Madura jadi provinsi. Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, percepatan pembangunan infrastruktur adalah solusi bagi kemajuan pada masa mendatang. Untuk menjadikan Madura sebagai provinsi, kata dia, tidak cukup dengan adanya Jembatan Suramadu. "Keberadaan Suramadu harus diimbangi dengan peningkatan sumber daya masyarakat," ucapnya. 

Tjahjo yakin, jika pembangunan di Madura dipercepat, masyarakatnya akan makmur. Apalagi, ujar dia, orang Madura dikenal sebagai pekerja ulet dan tangguh. "Pemprov Jatim harus tambah anggaran untuk Madura," tuturnya. 

Adapun mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. Menilai, secara yuridis dan sosial, ada peluang Madura jadi provinsi. "Sifat dan tradisi orang Madura itu khas," katanya.

Namun dia mengingatkan, jika Madura dijadikan provinsi, pembentukannya harus bertahap, sehingga hasilnya tidak kontradiktif. "Jangan sampai, saat pilkada, orang luar Madura yang jadi gubernur," ucapnya. 

MUSTHOFA BISRI 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anton Septian

Anton Septian

Menjadi wartawan Tempo sejak 2007. Saat ini Redaktur Eksekutif Tempo. Sebelumnya Redaktur Eksekutif Tempo.co dan Redaktur Eksekutif majalah Tempo. Banyak meliput isu politik dan hukum serta terlibat dalam sejumlah proyek investigasi. Asia Journalism Fellowship 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus