Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Jayawijaya, Papua, John Richard Banua, mengatakan sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru agar sekolah di Kabupaten Jayawijaya dapat memulai proses belajar mengajar pada Senin, 7 Oktober 2019. "Aktifitas pendidikan harus berjalan," kata John dalam konferensi pers di Papua pada Rabu, 2 Oktober 2019.
Hari ini, Kamis, 3 Oktober 2019 Bupati juga akan mengadakan pertemuan dengan DPRD Jayawijaya untuk membahas situasi pascakerusuhan di Wamena. John mengatakan hal ini bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan keamanan kepada TNI-Polri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
John mengklaim kondisi Wamena semakin membaik dan kondusif. "Dari yang terlihat, pengungsi yang belum mau kembali itu karena penerangan di rumah masing-masing. Kalau PLN selesai, pengungsi akan kembali," kata John.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski telah kondusif dan pengungsi sudah mulai kembali , dia menyebut masih ada sejumlah masyarakat yang ingin keluar dari kota Wamena menumpang pesawat Hercules milik TNI lantaran trauma. Padahal, pesawat hercules itu digunakan untuk membawa jenazah, pasien yang harus dirujuk ke Rumah Sakit di luar Wamena, ibu hamil, anak dan warga senior. "Tapi kalau yang laki-laki, ibu-ibu sehat itu enggak perlu keluar."
Untuk mengatasi hal itu, John telah meminta kepada TNI untuk menunda bantuan logistik yang dibawa pesawat Hercules. Selain menghindari masyarakat yang ingin keluar Wamena, John menyebut bantuan logistik untuk pengungsi sudah cukup
John masih bisa memastikan Kabupaten Jayawijaya tak kekurangan guru, yakin saat ini sekitar 50 guru. Jika terdapat keterbatasan, John menyebut TNI-Polri bisa membantu dan akan melaporkan kekurangan itu ke Gubernur Papua.
"Kita akan coba lihat dulu. Kan kita belum pastikan muridnya ada atau enggak. Tapi sekolah harus buka dulu," katanya.