Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam jenis dan frekuensi spektrum bunyi di sekitar kita, dan setiap bunyi dapat diukur tingkat kekuatannya. Dengan mengetahui kekuatan bunnyi, maka seseorang dapat menjaga kesehatan telinganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga:
3 Tanda Anak Mengalami Gangguan Pendengaran
Implan Koklea Bantu Penyandang Disabilitas Pendengaran
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Spektrum bunyi memiliki banyak komponen. Ada yang berdasarkan frekuensi maupun kekuatannya. Jadi yang kita dengar sehari-hari bukan bunyi tunggal," ujar dokter spesialis bedah telinga hidung tenggorokan, kepala leher dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Harim Priyono di acara peluncuran Keluarga Implan Kokhlea Indonesia atau KIKI di Kebun Raya Bogor, Minggu 29 Juli 2018.
Menurut Harim, pengelompokkan bunyi berdasarkan frekuensi dibagi menjadi tiga. Frekuensi tinggi ditangkap saluran rumah siput atau skala di bagian penampang –paling luar, bernama timpani. Kemudian bunyi dengan frekuensi menengah ditangkap saluran tengah rumah siput bernama skala media.
Adapun frekuensi paling rendah ditangkap saluran rumah siput paling dalam bernama skala vestibuli. "Bila dicontohkan dalam keadaan sehari-hari, bunyi frekuensi tinggi adalah treble, sedangkan yang paling rendah adalah bass," ujar Harim.
Ilustrasi anak menutup telinga. shutterstock.com
Senada dengan Harim, ahli audio vestibuli yang juga dokter spesialis THT di Rumah Sakit Premiere Bintaro, Siti Faisa mengatakan setiap spektrum bunyi dapat diukur bukan hanya dari frekuensinya melainkan pula kekuatannya. "Berdasarkan teori dan kesepakatan dokter medis telinga seluruh dunia, dalam sehari seseorang maksimal terpapar bunyi keras, tidak boleh lebih dari 80 desibel dan tidak lebih dari 8 jam," ujar Siti Faisa.
Siti Faisa memberikan detail kekuatan jenis bunyi yang dihasilkan berbagai peralatan yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari dalam satuan desibel.
- Suara napas: 10 desibel
- Suara berisik jarak 1,5 meter: 20 desibel
- Hujan: 50 desibel
- Percakapan normal: 60 desibel
- Teriak di telinga: 110 desibel
- Petir: 120 desibel
- Blender atau mixer: 80 – 90 desibel
- Vacum Cleaner: 65 – 85 desibel
- Pengering rambut: 65 – 95 desibel
- Bor listrik: 180 desibel
- Konser musik rock: 140 desibel
- Pistol: 160 – 170 desibel
- Pesawat take off: 140 desibel
- Petasan jarak 1 meter: 160 desibel