Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Cerita Djoko Santoso Soal Beratnya Tantangan di Kubu Prabowo

Ketua BPN Prabowo - Sandiaga, Djoko Santoso mengungkap soal sulitnya tim mereka bergerak.

20 November 2018 | 17.24 WIB

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso menghadiri perayaan HUT ke-20 Partai Amanat Nasional di kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Agustus 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Perbesar
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso menghadiri perayaan HUT ke-20 Partai Amanat Nasional di kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Agustus 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso memprediksikan perjuangan pendukung dan relawan Prabowo - Sandi menghadapi pemilu presiden 2019 bakal menghadapi tantangan berat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tantangan yang dihadapi itu, ujar Djoko, bisa dilihat contohnya dari hal-hal yang diusahakan tim sukses ketika menjalani masa kampanye.

Misalnya soal visi misi dan program kerja Prabowo-Sandi yang dinilai Djoko tak ada media massa yang mau membantu mempublikasikan sehingga publik masih banyak yang belum tahu. Alhasil Prabowo - Sandiaga dituding tak punya program kerja jelas.

Selain itu, Djoko juga merasa kesulitan ketika hendak menggelar acara untuk menggalang dukungan bagi Prabowo - Sandiaga.

"Waktu saya kumpulkan 300 jenderal (untuk deklarasi dukung Prabowo -Sandi) itu mau pinjam gedung saja enggak ada yang ngasih (pinjam) kok," ujar Djoko di sela menghadiri pengukuhan relawan Prabowo-Sandi di Yogya, Senin 19 November 2018.

Mantan panglima Tentara Nasional Indonesia 2007-2010 itu pun
bercerita, saat mengumpulkan ratusan jenderal pendukung Prabowo - Sandiaga itu ia sempat mencoba meminjam gedung milik Tentara Nasional Indonesia namun ternyata tak diberikan izin peminjaman. Djoko tak menyebut persis gedung milik tentara mana yang hendak ia pinjam.

"Enggak dikasih pinjam kok (gedung milik tentaranya), nggak berani meminjamkan mereka," ujarnya.

Medio akhir September 2018 lalu, sebanyak 300 jenderal, laksamana, dan marsekal purnawirawan TNI dan Polri memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Dukungan itu disampaikan di sela acara 'Ngobrol Bareng 300 Jenderal dan Para Intelektual', di Hotel Sari Pacific, Jakarta.

Djoko menambahkan, dari tantangan yang dihadapi, ia meminta para pendukung dan relawan Prabowo - Sandi tak gampang putus asa menghadapi berbagai kesulitan selama masa kampanye ini.

Djoko juga meminta para relawan dan pendukung Prabowo-Sandi dalam memperjuangkan kemenangan untuk pemilu 2019 tidak berpikir untung rugi. Sebab jika berpikir demikian menurut Djoko justru akan mengendorkan semangat.

"Berat berjuang sama-sama kita ini, karena memilih yang benar itu belum tentu enak," ujar Djoko.

Djoko menuturkan soal berhasil atau tidaknya usaha memenangkan Prabowo - Sandiaga hal terakhir untuk dipikirkan.

"Yang penting sekarang jangan berpikir untuk menyerah, wong nggak ada yang tahu nanti hasilnya bagaimana, buat apa menyerah," ujarnya.

Juli Hantoro

Juli Hantoro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus