Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Dikunjungi Meutya Hafid, Jusuf Kalla Tanyakan Kabar Golkar

Jusuf Kalla juga bertanya kabar tentang Mahyudin yang sempat mempersoalkan pergantian dirinya oleh Golkar sebagai pimpinan MPR.

21 Maret 2018 | 16.32 WIB

Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Golkar mengunjungi Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wakil presiden, Jakarta, 21 Maret 2018. TEMPO/Friski Riana
Perbesar
Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Golkar mengunjungi Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wakil presiden, Jakarta, 21 Maret 2018. TEMPO/Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanyakan kabar Partai Golkar kepada Wakil Ketua Komisi Hukum DPR sekaligus politikus Golkar Meutya Hafid yang sedang berkunjung ke kantornya pada Rabu, 21 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Cuma tanya apa kabar. Golkar ya baik-baik saja Pak. Ya seperti Bapak lihat lah berita-berita di media massa," kata Meutya mengulang ucapannya kepada JK usai pertemuan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain menanyakan partai, Meutya mengungkapkan bahwa Jusuf Kalla bertanya tentang kabar Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Mahyudin, yang sebelumnya mempersoalkan pergantian dirinya dengan Titiek Soeharto. Namun menurut dia, pembahasan soal Mahyudin tak ada yang detil. Meski begitu, menurut Meutya, JK tidak memberikan arahan khusus.

Meutya menjelaskan, tujuan kedatangannya untuk bersilaturahmi dan berkonsultasi kepada JK tentang studinya yang menuliskan soal konflik yang sempat terjadi di Partai Golkar. JK, kata dia, berpesan agar partai berlambang pohon beringin itu tidak menciptakan kegaduhan.

"Pak JK pesannya adem-adem saja lah. Jangan ramai-ramai. Apalagi tadi saya sedang menulis tentang konflik kemarin di Partai Golkar. Jadi ini jangan terulang lagi, semua damai-damai, yang muda-muda juga tenang-tenang saja, jangan ada konflik," kata Meutya.

Ia juga menegaskan tak ada pembahasan mengenai pemilihan umum 2019. "Sama sekali enggak bahas. Itu saja pesan sebagai senior saja supaya Golkar adem-adem saja terus, enggak ada yang ramai-ramai. Urusan diselesaikan secara konsesus di dalam," kata Meutya.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus